Secara umum, zakat dibagi menjadi dua jenis: zakat fitrah dan zakat mal. Zakat fitrah bertujuan untuk menyucikan jiwa, sedangkan zakat mal untuk menyucikan harta. Kriteria orang yang wajib berzakat fitrah adalah memiliki kelebihan bahan makanan pokok pada malam Hari Raya untuk dirinya dan orang-orang yang menjadi tanggungannya.
Imam Nawawi menjelaskan bahwa seseorang dianggap wajib membayar zakat fitrah jika mempunyai kelebihan bahan makanan pokok untuk dirinya dan tanggungannya pada malam Hari Raya dan keesokan harinya. Hadis yang menjadi dasar persyaratan ini mengingatkan bahwa meminta-minta padahal memiliki cukup adalah tindakan yang tidak dianjurkan.
Zakat fitrah yang wajib dikeluarkan adalah sebesar satu sha', setara dengan 2,5 kilogram beras, gandum, kurma, sagu, atau jenis makanan lainnya, atau bisa juga dihitung sebagai 3,5 liter beras sesuai dengan kebutuhan konsumsi per individu per hari.
Momen yang terbaik untuk membayar zakat fitrah adalah sebelum hari raya Idul Fitri. Ini sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW yang menekankan pentingnya membayar zakat fitrah sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri. Dengan demikian, disarankan bagi umat Muslim untuk menunaikan zakat fitrah sebelum kedatangan hari raya tersebut, sehingga dapat memenuhi kewajiban sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Untuk zakat mal, terdapat beberapa kategori, termasuk zakat perdagangan, zakat emas dan perak, zakat pertanian, hingga zakat peternakan. Seorang Muslim wajib membayar zakat mal saat sudah mencapai haul dan nishabnya. Haul adalah sudah berlalunya satu tahun hijriyah, sementara nishab adalah ukuran minimal harta yang wajib dizakati.
Untuk perhitungan nishab, contoh nishab emas ditetapkan sebesar 20 dinar atau 85 gram untuk emas murni (24K). Namun, jika emas yang dimiliki tidak murni, perhitungannya akan disesuaikan dengan kadar kemurniannya. Begitu pula dengan perak, hanya perak murni yang wajib dizakati. Besaran zakat mal yang diwajibkan dalam Islam sebesar 2,5 persen saja.Â
Dari penjelasan di atas, tergambar betapa pentingnya zakat dalam Islam, bukan hanya sebagai kewajiban keagamaan, namun juga sebagai wujud kepedulian sosial dan sarana penyucian jiwa serta harta.
Dalam bulan Ramadan yang penuh berkah ini, mari kita semua bersama-sama merenungkan pentingnya zakat dalam Islam. Kita memiliki kesempatan emas untuk membersihkan jiwa dan harta melalui kewajiban zakat.
Oleh karena itu, saya mengajak seluruh masyarakat Malang untuk segera membayar zakat kepada  https://www.lazismukotamalang.com/. Melalui Lazismu Malang, zakat yang kita berikan akan disalurkan dengan baik kepada yang membutuhkan, sehingga tidak ada lagi yang terpinggirkan di tengah-tengah kita. Mari bergandengan tangan dalam menjalankan kewajiban agama ini dan menjadikan Ramadan kali ini sebagai momentum untuk berbagi kasih kepada sesama.
#LazismuKotaMalang