[caption id="attachment_372022" align="aligncenter" width="448" caption="Jln. Popies II (dok.Pribadi)"]
Dihari yang sama kami mengunjungi BAPPEDA Kota Denpasar. Di kantor BAPPEDA Kota Denpasar ini kami benyak berdiskusi dengan pihak BAPPEDA tentang kebijakan publik di sekitar Kota Denpasar, diantaranya:
- Visi Kota Denpasar “Denpasar Kreatif Berwawasan Budaya Dalam Keseimbangan Menuju Keharmonisan”
- Pengembenagan daerah dengan memanfaatakan kearifan lokal yang ada
- Spesialisasi Pulau Bali dengan pariwisatanya
Diskusi pun berakhir ketika jam menunjukkan pukul 12:00WITA. Rombongan KKL IESP UNDIP 2012 melanjutkan perjalanan ke Pulau Lombok.
Perjalanan ke Pulau Lombok
Sama halnya ketika akan menyeberang ke Pulau Bali, kita harus mengantri di Pelabuhan Padang Bai untuk dapat menyeberang ke Pulau Lombok. Perjalanan laut selama 5 jam kami lewati mulai pukul 14:00WITA dan sampai di Pelabuhan Lembar di Lombok sekitar jam 19:00WITA. Sama persis yang dikatakan teknisi mesin yang saya temui sebelumnya bahwa berhenti dan bergeraknya kapal ternyata tergantung dengan aba-aba pelabuhan, saat itu kami pun harus menunggu 1 kapal feri berlabuh dan 1 kapal feri untuk berlayar.
[caption id="attachment_372024" align="aligncenter" width="448" caption="Selat Lombok (dok.Pribadi)"]
Perjalanan di Pulau Lombok
Pada 08:00WITA 22 Januari 2015 setalah cukup beristirahat di Hotel Lombok Garden, Jln. Tuan Guru Faisal, kami segera melakukan perjalanan ke Pantai Senggigi dan Pulau Gili Trawangan. Berbeda dengan kota- kota lainnya Lombok adalah kota dengan nuansa ‘kalem’ maksudnya walalupun disebut kota, namun penduduk disini tidaklah terlalu banyak jika dibanding kota – kota yang pernah saya kunjungi. Nuansa ‘kalem’ inipun masuk ke Pantai Senggigi, pemandangan pasir putih dan air pantai yang bening rasanya tidak rusak dengan terlalu banyaknya wisatwan yang berkunjung.