Mohon tunggu...
Rifka Agri Setyawan
Rifka Agri Setyawan Mohon Tunggu... -

Saya introvert.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Laporan Kuliah Kejar Liburan (KKL)

8 Maret 2015   19:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:58 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah puas di Tanjung Benoa kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Pandawa. Pantai Pandawa ini adalah destinasi wisata yang baru lahir sehingga mungkin belum banyak orang mengenalnya. Akan tetapi Pantai Pandawa ini sendiri sangat saya rekomendasikan sebagai destinasi wisata jika akan berkunjung ke Pulau Bali. Saya juga salut dengan pemerintah setempat, rasanya pemerintah disana benar-benar serius dalam membangun

suatu daerah wisata, lihat saja sebelum sampai di pantai kita akan melihat pahatan raksasa dari tokoh wayang Pandawa, di pantainya pun terlihat bahwa infratrukturnya telah dibuat agar pengunjung merasa nyaman.

[caption id="attachment_372016" align="aligncenter" width="336" caption="Patung Bima di kawasan Pantai Pandawa (dok.Pribadi)"]

1425815860431563958
1425815860431563958
[/caption]

[caption id="attachment_372017" align="aligncenter" width="448" caption="Pantai Pandawa (dok.Pribadi)"]

14258159031554589381
14258159031554589381
[/caption]

[caption id="attachment_372018" align="aligncenter" width="448" caption="Pantai Pandawa (dok.Pribadi)"]

1425815937824697386
1425815937824697386
[/caption]

[caption id="attachment_372019" align="aligncenter" width="448" caption="Pantai Pandawa (dok.Pribadi)"]

1425815970821804926
1425815970821804926
[/caption]

Sebelum hari itu berakhir, rombongan kami melakukan kunjungan ke pusat oleh-oleh Krisna untuk membeli oleh-oleh, dan ketika matahari sudah terbenam kami sudah istirahat di Hotel Losari, Jln. Sunset Road.

Pada 21 Januari 2015, sekitar 05:00 WITA saya putuskan untuk jalan-jalan ke Jalan Legian dan Pantai Kuta yang jaraknya kira-kira 30 menit dari hotel tempat kami menginap. Satu hal kesan saya terhadap Jalan Legian, jikapun kita hanya memiliki uang yang hanya cukup untuk membeli sekaleng coke itu tidak akan menghalangi rasa senang kita untuk menyusuri Jalan Legian, menyusuri Jalan Legian seperti berkunjung ke tempat dengan nuansa internasional namun tetap berlokasi di Indonesia. Tidak lupa saya mengunjungi Bali Ground Zero, untuk melanjutkan perjalanan ke Pantai Kuta kita hanya perlu menyusuri Jln. Popies II yang tidak jauh dari Ground Zero. Namun sangat disayangkan ketika sampai di Pantai Kuta, bahwa kami menemukan banyak sampah disekitar pantai, sangat disayangkan destinasi wisata paling dikenal ini dipenuhi sampah. Sebenernya ini bukan hanya soal tugas pemerintah tapi juga menjadi kesadaran pengunjung pantai untuk tidak membuang sampah sembarangan.

[caption id="attachment_372021" align="aligncenter" width="448" caption="Jln. Patih Jelantik (dok.Pribadi)"]

14258160721251663595
14258160721251663595
[/caption]

[caption id="attachment_372020" align="aligncenter" width="336" caption="Bali Ground Zero (dok.Pribadi)"]

14258160082005479565
14258160082005479565
[/caption]

[caption id="attachment_372023" align="aligncenter" width="448" caption="Jln. Legian (dok.Pribadi)"]

14258161661156566065
14258161661156566065
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun