Mohon tunggu...
Boby Piliang
Boby Piliang Mohon Tunggu... Jurnalis - Asisten Staf Khusus Ketua DPD RI

Asisten Sefdin Saefuddin (Staf Khusus Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengenal SBY dari Buku "SAP"

5 April 2017   18:24 Diperbarui: 7 April 2017   07:00 1058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya kembali menarik buku itu, tidak membuka halaman lagi, namun kami berbicara tentang banyak hal yang terjadi saat ini, termasuk yang terbaru, kasus Makar.

Ya, kasus Makar, saya dan teman baru itu terlibat diskusi panjang selama perjalanan. Saya katakan padanya, selama sepuluh tahun tinggal di Istana tidak sekalipun SBY memakai pasal Makar untuk pelaku aksi demonstrasi. Bahkan meski pada tahun 2009 lalu, seekor kerbau diajak ikut aksi di depan Istana, SBY bahkan tidak pernah melaporkan koordinator dan peserta aksi ke aparat kepolisian.

Sependek pengetahuan saya, SBY hanya sekali melaporkan ke Mabes Polri, yaitu pada tahun 2009 saat melaporkan Zainal Maarif, Wakil Ketua DPR RI yang menuduhya telah punya anak jauh sebelum menjadi taruna di Akademi Militer tahun 1970. Zainal kemudian minta maaf, dan kasusnyapun tak sampai ke meja hijau.

Pun saat SBY disebut sebut sebagai aktor politik dibalik aksi damai Bela Islam yang berjiid jilid itu. Ia tidak melawan. SBY hanya melawan dengan caranya. Mencurahkan perasaan dengan menggunakan akun twitter miliknya. Itupun dibully. Kejam sekali rasanya warga negara ini kepada SBY.

Saya mencermati sekali lagi buku tersebut. Lalu mencoba membandingkan dengan situasi saat ini. Tiba riba saya ingin tidur saja. Bagi saya, pemerintahan saat ini sangat bertolak belakang dengan apa yang mereka janjikan saat kampanye dulu. Sangat berbeda dari apa yang mereka gembar gemborkan akan jauh lebih demokrais dan terbuka. Namun kenyataannya sangat berbeda. Menyakitkan

Kaka Lukman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun