Prinsip-Prinsip Dasar Psikologi Kognitif
Psikologi kognitif melihat proses belajar sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar menerima informasi secara pasif. Untuk benar-benar belajar, siswa harus berperan aktif dalam membangun pemahaman dan pengetahuan mereka sendiri.
Teori Belajar Bidang Kognitif (Cognitive Field Theory) dari Lewin
Menurut Kurt Lewin, belajar adalah hasil dari interaksi antara individu dan lingkungannya. Lewin berpendapat bahwa belajar terjadi melalui perubahan dalam "bidang psikologis" atau "bidang kognitif" individu, yang mencakup persepsi, kognisi, emosi, dan motivasi. Lewin menekankan bahwa belajar adalah proses yang dinamis di mana faktor-faktor psikologis dalam diri seseorang saling berpengaruh sepanjang pengalaman belajarnya.
Teori Perkembangan Kognitif Piaget
Jean Piaget menjelaskan bahwa perkembangan kognitif terdiri dari beberapa tahap:
1. Tahap Sensorimotorik : Di tahap ini, anak-anak belajar melalui pengalaman fisik dan sensorik, seperti melihat, mendengar, dan memegang.Â
2. Tahap Praoperasional : Anak mulai berpikir secara simbolis, menggunakan bahasa dan gambar untuk memahami lingkungan mereka.
3. Tahap Operasional Konkret : Anak-anak mulai berpikir logis tentang hal-hal konkret dan mulai memahami konsep-konsep seperti konservasi.
Teori Belajar Penemuan Kognitif (Cognitive Discovery Theory) dari Bruner
Jerome Bruner berpendapat bahwa siswa akan lebih efektif belajar jika mereka terlibat aktif dalam menemukan informasi sendiri melalui eksplorasi dan penelitian. Bruner mengidentifikasi tiga tahap perkembangan dalam proses belajar:
1. Enaktif : Belajar melalui tindakan.
2. Ikonik : Belajar melalui gambar atau representasi visual.
3. Simbolik : Belajar melalui simbol, termasuk bahasa.
Implikasi Teori Kognitif dalam Pembelajaran
Pembelajaran kognitif menekankan bahwa siswa sebaiknya:
1. Terlibat aktif dalam membangun pemahaman mereka, bukan sekadar menerima informasi.
2. Memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya sebagai dasar untuk belajar hal baru.
3. Mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, seperti analisis, evaluasi, dan penciptaan pengetahuan baru.
Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran
Konstruktivisme, yang dikemukakan oleh Vygotsky, menyatakan bahwa pengetahuan dibangun secara aktif oleh individu melalui pengalaman, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh interaksi sosial. Vygotsky mengemukakan bahwa bahasa memainkan peran penting dalam perkembangan kognitif dan komunikasi sosial, serta membantu individu dalam membangun makna.Â
Proses dan Faktor dalam Membangun Pengetahuan
Pengetahuan dibentuk melalui cara seseorang atau kelompok mempelajari dunia sekitar. Beberapa faktor yang memengaruhi proses ini termasuk:
1. Konteks Sosial dan Budaya : Pengaruh dari nilai, norma, dan bahasa dalam budaya.
2. Minat : Minat tinggi pada suatu hal akan mendorong eksplorasi yang lebih dalam.
Kognitif dan Tahap Perkembangannya
Kognitif melibatkan proses mental seperti berpikir, memahami, dan mengingat. Proses ini memungkinkan individu mengolah informasi untuk mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah. Perkembangan kognitif melalui tahap-tahap ini:
1. Sensori Motorik : Menggunakan pancaindra dan gerakan untuk memahami lingkungan.
2. Praoperasional : Mulai menggunakan simbol dan bahasa.
3. Operasional Konkret : Mulai berpikir logis tentang hal konkret.
Metakognitif dalam Belajar
Metakognitif adalah kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengendalikan proses berpikir sendiri. Ada tiga aspek utama:
1. Perencanaan : Menyusun langkah-langkah untuk mencapai tujuan belajar.
2. Pemantauan : Mengamati dan menilai proses belajar secara aktif.
3. Evaluasi : Refleksi atas apa yang telah dipelajari, memperbaiki kesalahan, dan mempersiapkan diri untuk belajar lebih efektif.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H