Mohon tunggu...
kaisar sihombing
kaisar sihombing Mohon Tunggu... lainnya -

seorang yang ingin belajar...

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Stress? No Way! Pilih yang Terbaik dalam Hidupmu!

20 Januari 2014   12:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:39 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ada banyak alasan bagi banyak orang untuk menjadi tertekan dalam hidupnya; menjadi stress. Mata pencaharian yang memadai tidak ada, hubungan yang tidak langgeng dengan orang dekat, rencana-rencana yang semestinya terjadi hari ini tidak terwujud atau nilai uas, bagi mahasiswa, yang tidak sesuai harapan, itu semua dapat menjadi alasan bagi banyak orang menjadi stress.

Dalam rumusan yang disederhanakan, benang merah dari semua kekelaman itu adalah ini: kenyataan tidak sesuai dengan keinginan. Ketidaksesuaian ini menyukseskan kita menjadi penderita stress. Ampunnn!

The way you think is the way you live! Caramu melihat hidup akan menentukan kualitas dari perjalanan hidupmu sendiri. Contoh sederhana ini. Piring pecah ketika kamu mencuci piring. Bagi orang yang kaya akan ide mistis, peristiwa itu bisa saja dimaknai sebagai tanda bahaya yang akan terjadi dalam hidup. Bagi orang lain, jatuhnya piring bisa saja berarti ketidakhati-hatian atau pertanda situasi pikiran yang sedang kalut. Bagi yang lain lagi, boleh saja jatuhnya piring berarti: belilah perkakas baru! hehehe…

Kasus lain, yang lebih besar pun, dalam hidup ini dapat pula bisa dipandang dalam cara yang berbeda. Siapa bilang kegagalan itu mutlak berpasangan dengan kesedihan? Atau siapa bilang kalau orang sakit itu tidak boleh senyum lagi? Atau siapa bilang kalau miskin harus jadi minder, kotor dan gagal? Tidak ada yang bilang begitu, sekurang-kurangnya aku. Tapi banyak hal semacam itu terjadi, itu benar dan kecenderungannya memang demikian, namun bukan keharusan…

Yang membahagiakan adalah, aku bebas untuk memilih, atau menjadi bahagia hari ini? Atau menjadi sedih? Tidak ada yang memaksaku harus bersedih, atau harus bersenang. Lagi pula, tidak semua harus terjadi secara naluriah, bukan? Itu sebabnya aku dan kamu istimewa, karena bisa menentukan emosi setiap hari….GB

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun