Kemudian scene 11-22 menunjukkan bagaimana Luffy dan kru topi jerami menolong Robin rekannya yang ditangkap pemerintah dengan mengalahkan semua anggota CP 9 dan di scene 19-21 diperlihatkan juga kalau teman itu harus saling mendukung seperti Usopp mendukung Luffy yang hampir mau kalah dengan Rob Lucci tetapi karena disemangati lagi oleh Usopp, Luffy akhirnya mengeluarkan semua kemampuannya dan berhasil mengalahkan Rob Lucci.
    Tidak lupa scene terakhir 23-28 di mana diperlihatkan seberapa sayang dan pedulinya Luffy dan kru topi jerami terhadap kapal Going Merry serta sebaliknya menunjukkan betapa berharganya Luffy dan kru topi jerami bagi kapal Going Merry.
    Kru topi jerami di film ini beranggotakan 7 orang yang terdiri dari Luffy sebagai Kapten, Zoro sebagai Wakil kapten, Nami sebagai navigator, Usopp sebagai Penembak jitu, Sanji sebagai koki kapal, Chopper sebagai dokter, dan terakhir Robin sebagai arkeolog. Masing-masing orang di kru topi jerami memiliki peran yang berbeda-beda tetapi tetap kompak mengarungi lautan, hal ini menunjukkan adanya nilai keberagaman dan kebersamaan di hubungan kru topi jerami ini.
  Pembahasan nilai persahabatan
     Persahabatan di film One Piece Episode of Merry ini ditunjukkan melalui Tindakan-tindakan Luffy dan krunya menghadapi masalah yang menghambat mereka untuk mengarungi lautan. Seperti saat kapal kesayangan mereka Merry Go yang sudah di anggap seperti sahabat sendiri mengalami kerusakan dan saat mau diperbaiki tukang kayu kapal mengatakan kalau kapal Merry sudah tidak bisa diperbaiki walaupun dibayar berapa pun.
    Luffy sebagai pemimpin dan perwakilan kru topi jerami menyangkal perkataan tersebut pada awalnya karena tidak terima kenyataan kapal kesayangan atau sahabatnya benar-benar dalam kondisi kritis atau tidak terselamatkan lagi dan merasa kalau mereka hanya berbicara omong kosong. Dari hal ini bisa dilihat kalau kru topi jerami tidak hanya berteman dengan makhluk hidup tetapi berteman juga dengan benda mati.
    Ketika salah satu rekan mereka Usopp ditangkap dan disiksa oleh geng Franky Family, Luffy dan sisa krunya tidak tinggal diam tetapi segera membalaskan dendam atau membalaskan perbuatan mereka dengan penuh tenaga hingga markas mereka hancur dan geng Franky Family luka parah. Hal ini menggambarkan jiwa solidaritas yang kuat yaitu ketika salah satu sahabatnya terluka oleh seseorang maka sudah sewajibnya sahabat lainnya membalaskan perbuatan orang tersebut.
    Sifat solidaritas mereka juga diperlihatkan saat Robin ditangkap pemerintah karena merupakan keturunan arkeologi berbahaya bagi pemerintah, Luffy dan kru topi jerami tidak tinggal diam melainkan segera menghentikan proses penangkapan tersebut dengan pengorbanan darah dan tenaga hingga akhirnya Robin pun berhasil diselamatkan dari pihak pemerintah dan kembali di kru topi jerami.
   Sifat solidaritas yang ditampilkan bukan hanya untuk makhluk hidup saja tetapi benda mati juga seperti di saat scene kapal Merry sudah benar-benar kondisi rusak parah dan satu-satu pilihan yang bisa ditempuh adalah merelakannya pergi. Luffy dan kru topi jerami akhirnya menerima keputusan ini dan merelakannya pergi sambil mengucapkan permintaan maafnya dengan tangis.
   Semiotika dan komunikasi massa tidak dapat dijauhkan karena saling berhubungan satu sama lain. Dengan menerapkan semiotika di pembelajaran media massa kita sanggup menanyakan variasi pertanyaan seperti Mengapa atau apa yang sebenarnya menjadi penyebab, peninjauan, latar belakang dan maksud media tersebut memilih langkah tersebut.
   "Tanda" dan "makna" merupakan kata esensial yang mengaitkan antara semiotika dan komunikasi. Komunikasi memiliki unsur pesan yang berwujud tandatanda. Dan tanda-tanda ini memiliki struktur tertentu yang didorong oleh keadaan sosiologi ataupun budaya di tempat komunikasi itu. Oleh karena itu untuk mendalami bagaimana struktur pesan atau makna di balik pesan-pesan komunikasi diperlukan studi semiotika agar dapat mengerti tanda dan makna tersebut.