Mohon tunggu...
Amalia Kairani Mardiana
Amalia Kairani Mardiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menulis menemukan makna dan menipiskan luka

Anak muda yang hobinya santai tapi maunya memberikan dampak untuk sesama. Suka hewan berbulu kecuali Anjing dan Burung. Maunya sih produktif tanpa dibatasi, tapi apalah daya setiap manusia diberikan kebebasan yang terbatas. Dalam artian, bebas dalam lingkup yang sewajarnya saja. Masih jadi Mahasiswi di Universitas Negeri Jakarta, Prodi Ilmu Komunikasi. Lebih jauh tentang saya, ada di @kairanidiana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tugas Anti Mainstream Multimedia SMKN 50 Jakarta

12 April 2020   09:46 Diperbarui: 12 April 2020   14:21 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

6 bulan lalu tepatnya, satu kelas Multimedia mendapatkan perintah untuk mengerjakan suatu project yaitu fotografi. Didalam project tersebut ada suatu teknik yang sedikit mainstream. Kenapa?...

Dalam project fotografi, kami belajar mengoptimalkan kamera Hp untuk foto dengan teknik yang benar. Seperti Zoom in/out, bird eye, medium close up, close up dll.

Dalam teknik ini kita lebih mengedepankan jarak antar objeknya.

Jadi, bisa dibilang dalam berbagai teknik yang membedakan adalah jaraknya. Dan, itulah tingkat kesulitannya.

Rasanya, kesabaran ini sangat diuji sekali.

Bagaimana tidak?...

dalam pengambilan foto untuk satu teknik saja butuh waktu berkali-kali dan berjam-jam agar hasilnya maksimal. Ditambah, kita tidak sendirian dalam menjalankan project ini. Seperti yang diketahui, pasti ada teman/pendamping.

Entah untuk menjadi model/objek atau sebagai pemegang kamera. Biasanya dalam project ini, ada yang mengerjakan bersama temanya (couple) ada juga yang single dipegangin ala-ala tongsis hehe.

Saat mengerjakan tugas ini ada hal seru yang belum pernah tahu sebelumnya yaitu dimana kita harus memotret dari ketinggian yang cukup tinggi. Seperti gedung Monas, gedung bertingkat. Tujuannya agar foto yang dihasilkan terlihat keseluruhannya.

Tapi dibalik itu, jujur itu fotonya agak menyeramkan karena kalau kta yang foto itu phobia sama ketinggian, rasanya ngeri untuk memfokuskan lensa nya tepat sasaran. 

Alhasil, mau tidak mau mata harus fokus di lensa saja tidak melihat keseluruhan saat memfoto areanya. Keseluruhan, seru banget karena dengan adanya project tersebut, kami semua sekelas bisa tour bareng-bareng.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun