Mohon tunggu...
Paddyappa
Paddyappa Mohon Tunggu... Konsultan - Kelahiran Medan Sumatera Utara, Tamat SD Taman Siswa, SLTP N 30 Medan Asam Kumbang, Kuliah S2 di Universitas Indonesia (UI) Deppk Jawa Barat

Kelahiran Medan Sumatera Utara, Tamat SD Taman Siswa, SLTP N 30 Medan Asam Kumbang, Kuliah S2 di Universitas Indonesia (UI) Deppk Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Imlek 2020, dari Pesa Damai, Ibu Kota Negara Baru, hingga Amanat Penting Presiden Jokowi

31 Januari 2020   00:52 Diperbarui: 31 Januari 2020   00:58 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
setpres.setneg.go.id

Perayaan puncak hari raya Imlek nasional tahun 2020 di ICE BSD Tanggerang Selatan, Kamis, 30 Januari 2020, membawa pesan khusus untuk semua anak Bangsa, khususnya para pemangku kekuasaan, baik yang ada di pemerintahan, maupun yang ada di partai. Hal tersebut tergambar dalam drama keberagaman yang ditampilkan oleh kelompok milenial dalam perayaan imlek ini. Bagaimana simbolisasi "cenil" makanan tradisional Nusantara yang berwarna-warni, digambarkan sebagai kondisi nyata kehidupan masyarakat Indonesia yang berbeda-beda suku, agama, ras, golongan dan status sosial.

Sejarah Perayaan Imlek. 

Sejak resmi menjadi hari libur nasional pada tahun 1999, tahun baru Tiongkok atau Imlek menjadi momentum bagi warga etnis Tonghoa untuk merajut kehangatan keluarga, kebersamaan dan persaudaraan antar sesame, baik antar sesame etnis tionghoa, maupun dengan semua masyarakat.

Kata Imlek sendiri berasal dari dialek hokkian untuk Yinli yang artinya penanggalan bulan (lunar), yang dipakai oleh etnis Tonghoa sejak berabad-abad lalu, dengan demikian Imlek dapat diartikan sebagai tahun baru dalam kalender pananggalan lunar, sebagai pertanda awal musim semi. Hari raya imlek sebagai hari yang ditungu-tungu sebagai pertanda berakhirnya musim dingin dan datangnya awal yang baru yakni musim semi.  

Pesan Damai Imlek

Tahun 2020 berdasarkan shio, merupakan Shio/Tahun Tikus Logam, Tikus Logam simbolisasi limpahan rahmat kesehatan, rejeki dan keberhasilan untuk semua masyarakat, hal ini juga, sebagai pengingat untuk kita semua agar saling berbagi kepada sesama mahluk ciptaan Tuhan.

Perayaan ini lebih semarak, dengan pementasan Drama musikal Anak Rusun, yang mengambarkan persahabatan dalam keberagaman, dimana terdapat anak-anak muda yang berbeda suku, ada suku Jawa, suku Batak, dan Suku Cina. Dimana anak-anak ini bisa hidup bersahabat dengan baik, walau berbeda-beda, mereka bisa merajut persahabatan dan persaudaraan, hal ini mengambarkan spirit kebangsaan kita, Bhinneka Tunggal Ika, dan Pancasila menjadi dasar pijakan kita semua.

Pesan Presiden sampai Ibu Kota Negara Baru. 

Kehadiran Presiden Jokowi, menambah suasana perayaan Imlek dengan tema "Bersatu Untuk Indonesia" lebih terasa hangat dan bahagia, Presiden yang begitu tampak bahagia dan menikmati suasana, sempat menyapa Putri Ahok, pada saat Presiden memberikan Pidato perayaan Imlek. Presiden Jokowi sudah dikenal, sebagai Pemimpin yang humoris dan tidak kaku, hal tersebut terlihat jelas saat Presiden memberikan pidato sambil menyelipkan candaan-candaan yang membuat suasana menjadi tidak kaku.

Presiden Jokowi, menyampaikan bagaimana Jokowi dalam lima tahun sebelumnya sudah kerja super keras demi memajukan Indonesia, membangun Indonesia. Presiden berpesan agar masyarakat, selain berdoa, perlu kerja keras, perlu kerja cepat, sebab ekonomi dunia sedang melambat, tidak bisa kerja biasa-biasa saja, hal tersebut akan berbaya bagi ekonomi Indonesia.

Negara Indonesia yang sangat beragam, yang terdiri dari berbagai suku dana agama, etnis yang hidup dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Indonesia dengan 714 suku yang beragam, 1100 lebih bahasan daerah, tidak ada negara yang seberagam Indonesia, hal ini harus disyukuri, karena walau kita beraneka raga, teta bisa bersatu, tetap bisa satu tanah air, tanah air Indonesia.

Pada kesempatan Imlek tersebut, Presiden tidak lupa menyelipkan sosialisasi pembangunan Ibukota Negara (IKN) yang baru, Presiden menegaskan, pemindahan Ibu Kota baru, bukan hanya pemindahan bangunan fisik, namun lebih kepada pemindahan sistem, membangun sistem yang baru, sistem yang ramah lingkungan, sistem yang mampu membuat Indonesia bersaing dengan negara-negara lain. Ibu Kota baru yang dirancang pemerintah, nantinya akan terintegrasi dengan berbagai teknologi, seperti kendaraan, atau mobil listrik yang autonomous.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun