Perayaan puncak hari raya Imlek nasional tahun 2020 di ICE BSD Tanggerang Selatan, Kamis, 30 Januari 2020, membawa pesan khusus untuk semua anak Bangsa, khususnya para pemangku kekuasaan, baik yang ada di pemerintahan, maupun yang ada di partai. Hal tersebut tergambar dalam drama keberagaman yang ditampilkan oleh kelompok milenial dalam perayaan imlek ini. Bagaimana simbolisasi "cenil" makanan tradisional Nusantara yang berwarna-warni, digambarkan sebagai kondisi nyata kehidupan masyarakat Indonesia yang berbeda-beda suku, agama, ras, golongan dan status sosial.
Sejarah Perayaan Imlek.Â
Sejak resmi menjadi hari libur nasional pada tahun 1999, tahun baru Tiongkok atau Imlek menjadi momentum bagi warga etnis Tonghoa untuk merajut kehangatan keluarga, kebersamaan dan persaudaraan antar sesame, baik antar sesame etnis tionghoa, maupun dengan semua masyarakat.
Kata Imlek sendiri berasal dari dialek hokkian untuk Yinli yang artinya penanggalan bulan (lunar), yang dipakai oleh etnis Tonghoa sejak berabad-abad lalu, dengan demikian Imlek dapat diartikan sebagai tahun baru dalam kalender pananggalan lunar, sebagai pertanda awal musim semi. Hari raya imlek sebagai hari yang ditungu-tungu sebagai pertanda berakhirnya musim dingin dan datangnya awal yang baru yakni musim semi. Â
Pesan Damai Imlek
Tahun 2020 berdasarkan shio, merupakan Shio/Tahun Tikus Logam, Tikus Logam simbolisasi limpahan rahmat kesehatan, rejeki dan keberhasilan untuk semua masyarakat, hal ini juga, sebagai pengingat untuk kita semua agar saling berbagi kepada sesama mahluk ciptaan Tuhan.
Perayaan ini lebih semarak, dengan pementasan Drama musikal Anak Rusun, yang mengambarkan persahabatan dalam keberagaman, dimana terdapat anak-anak muda yang berbeda suku, ada suku Jawa, suku Batak, dan Suku Cina. Dimana anak-anak ini bisa hidup bersahabat dengan baik, walau berbeda-beda, mereka bisa merajut persahabatan dan persaudaraan, hal ini mengambarkan spirit kebangsaan kita, Bhinneka Tunggal Ika, dan Pancasila menjadi dasar pijakan kita semua.
Pesan Presiden sampai Ibu Kota Negara Baru.Â
Kehadiran Presiden Jokowi, menambah suasana perayaan Imlek dengan tema "Bersatu Untuk Indonesia" lebih terasa hangat dan bahagia, Presiden yang begitu tampak bahagia dan menikmati suasana, sempat menyapa Putri Ahok, pada saat Presiden memberikan Pidato perayaan Imlek. Presiden Jokowi sudah dikenal, sebagai Pemimpin yang humoris dan tidak kaku, hal tersebut terlihat jelas saat Presiden memberikan pidato sambil menyelipkan candaan-candaan yang membuat suasana menjadi tidak kaku.
Presiden Jokowi, menyampaikan bagaimana Jokowi dalam lima tahun sebelumnya sudah kerja super keras demi memajukan Indonesia, membangun Indonesia. Presiden berpesan agar masyarakat, selain berdoa, perlu kerja keras, perlu kerja cepat, sebab ekonomi dunia sedang melambat, tidak bisa kerja biasa-biasa saja, hal tersebut akan berbaya bagi ekonomi Indonesia.
Negara Indonesia yang sangat beragam, yang terdiri dari berbagai suku dana agama, etnis yang hidup dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Indonesia dengan 714 suku yang beragam, 1100 lebih bahasan daerah, tidak ada negara yang seberagam Indonesia, hal ini harus disyukuri, karena walau kita beraneka raga, teta bisa bersatu, tetap bisa satu tanah air, tanah air Indonesia.