Mohon tunggu...
Kaila Meiliana Subekti
Kaila Meiliana Subekti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya seorang mahasiswi dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya baru semester 2. Hobi saya membaca buku novel.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Silaturahim: Peran Silaturahim Dalam Membangun Kebersamaan

4 Juli 2024   20:34 Diperbarui: 4 Juli 2024   21:26 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nama                               : Kaila Meiliana Subekti

NIM                                 : 11230541000088

Dosen Pengampu         : Muhammad Firdaus, Lc., MA., Ph.D

Mahasiswa Program Studi Kesejahteraan Sosial

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tahun 2024

Naskah ini dibuat untuk memenuhi tugas UAS mata kuliah Retorika

SILATURAHIM : PERAN SILATURAHIM DALAM MEMBANGUN KEBERSAMAAN

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

اَلْحَمْدُ للهِ الْمَوْجُوْدِ أَزَلًا وَأَبَدًا بِلَا مَكَانٍ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ الْأَتَمَّانِ الْأَكْمَلَانِ، عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. أَمَّا بَعْدُ ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْقَدِيْرِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ: سَلَـٰمٌ عَلَيْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَىٰ الدَّارِ .الرعد: ٢٤

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt., yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam, serta kesempatan untuk saya bisa menyampaikan sebuah kebaikan. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad saw., beserta keluarga, dan para sahabatnya yang mulia.

Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan sebuah topik pembahasan yang sangat penting dalam kehidupan kita sebagai umat Islam, yaitu tentang “Silaturahim : Peran Silaturahim dalam Membangun Kebersamaan.”

Kaum muslimin rahimakumullah...

Tahukah kalian bahwa kita sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa hidup sendirian dan saling membutuhkan satu sama lain? Manusia harus saling menyayangi dan menghormati. Dengan kasih sayang, hubungan harmonis sesuai dengan ajaran Rasulullah dapat terjalin melalui silaturahim.

Silaturahim, atau menjalin hubungan baik dengan sesama, merupakan bagian integral dari ajaran Islam yang turut membentuk fondasi masyarakat yang harmonis dan penuh kasih sayang. Silaturahim artinya tali persahabatan atau tali persaudaraan, sedangkan bersilaturahim yaitu mengikat tali persahabatan. Jadi, untuk mengikat tali persahabatan itu kapan saja waktunya, dan tidak boleh diputuskan, harus dilanjutkan oleh anak dan keturunannya.

Kita pun sebagai umat Islam telah diperintahkan oleh Allah SWT untuk menjaga hubungan silaturahim dalam  (Q.S. An-Nisaa: 1).

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءًۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

Artinya: "Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu (Adam) dan Dia menciptakan darinya pasangannya (Hawa). Dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu."

Dari ayat di atas, perintah untuk bersilaturahim dirangkai dengan perintah untuk bertaqwa kepada Allah. Dalam menjalin persaudaraan, hendaknya hubungan tersebut dibangun berdasarkan ketaqwaan, bukan atas dasar kekayaan, kecantikan, keturunan, pangkat, atau jabatan. Persaudaraan yang didasari oleh kepentingan tertentu dan bukan ketaqwaan, akan mudah pudar dan tidak bertahan lama. Sebaliknya, persaudaraan yang dibina berdasarkan ketaqwaan akan membawa ketenteraman lahir dan batin serta membawa berkah.

Demikian pula di dalam hadis, Nabi juga mengajarkan untuk melakukan shilaturrahim. Bahkan menurut Nabi yang dikatakan shilaturahim adalah menyambungkan tali yang terputus, sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ الْأَعْمَشِ وَالْحَسَنِ بْنِ عَمْرٍو وَفِطْرِ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ سُفْيَانُ لَمْ يَرْفَعْهُ الْأَعْمَسُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَفَعَهُ حَسَنٌ وَفِطْرٌ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِي وَلَكِنْ الْوَاصِلُ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا

Artinya: Dari Abdillah bin Amr bin al-Ash dari Nabi saw. bersabda: "Tidaklah orang yang mengadakan shilaturrahim itu orang yang membalas akan tetapi ia adalah jika diputus hubungan rahimnya maka ia menyambungnya". (HR. Bukhari). (Maktabah Syamila).

Dari hadis tersebut di atas dapat dilihat dari ragam tingkat masyarakat dalam mengaplikasikan shilaturrahim.

  • Washil, adalah orang yang aktif dalam Istianah melakukan shilaturahim dengan niat yang ikhlas, bukan karena maksud tertentu demi terciptanya persaudaraan dan persatuan umat.
  • Mukafi, adalah orang yang melakukan shilaturrahim karena membalas budi atau kebaikan orang lain.
  • Qathi’, yaitu orang yang bersikap pasif atau orang yang memutus tali persaudaraan.

Di antara ketiga tingkatan tersebut, yang paling utama adalah golongan pertama (washil). Tingkatan ini mencerminkan makna sebenarnya dari silaturahim, karena melakukannya tidaklah mudah, kecuali bagi mereka yang memiliki kesabaran dan ketulusan hati demi menjaga persaudaraan. Silaturahim yang dilakukan oleh golongan ini benar-benar ikhlas karena Allah, tanpa ada kepentingan atau maksud tertentu.

Namun, sering kali dalam kehidupan sehari-hari, kita terlalu sibuk dengan urusan dunia sehingga lupa untuk memperhatikan silaturahim. Kita terlalu fokus pada kesibukan sendiri, tanpa memperhatikan kondisi dan kebutuhan orang-orang di sekitar kita. Inilah saatnya untuk mengintrospeksi diri dan memperbaiki hubungan kita dengan sesama.

Mari kita tingkatkan kesadaran kita akan pentingnya silaturahmi dalam kehidupan sehari-hari. Jadikanlah silaturahmi sebagai amal yang terus-menerus kita perjuangkan, bukan hanya saat ini, tetapi juga dalam setiap langkah kita ke depan. Dengan menjaga hubungan baik dengan sesama, kita memperoleh berkah dan rahmat dari Allah SWT., serta mendapatkan kehidupan yang lebih bermakna dan berarti.

Kaum muslimin rahimakumullah...

Alhamdulillah, kita telah sampai pada penghujung acara. Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua yang telah hadir dan menyimak dengan penuh perhatian. Semoga Allah Swt. senantiasa memberkahi dan melapangkan jalan kita dalam menjalankan nilai-nilai mulia Islam.

أسأل الله سبحانه وتعالى أن يبارك في جهودنا وأن يوفقنا لما يحبه ويرضاه، وأن يجعل اجتماعنا هذا اجتماعًا مرحومًا، وتفرقنا من بعده تفرقًا معصومًا، وألا يجعل فينا ولا منا شقيًا ولا محرومًا. لهم اجعلنا من الذين يصلون أرحامهم ويعملون بكتابك وسنة نبيك محمد صلى الله عليه وسلم. بارك الله فيكم، وجزاكم الله خير الجزاء، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين،

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun