Mohon tunggu...
Kahtan
Kahtan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Terkadang kita perlu mundur selangkah untuk melompat jauh kedepan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Main Catur Jadi Kaya

21 Juli 2024   22:19 Diperbarui: 21 Juli 2024   22:37 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tengah malam biasanya orang-orang sudah sibuk berkeliling dunia dialam mimpi mereka, tetapi tidak dengan pak Harun. Dinginnya malam justru menjadi waktu buat ia berkeliling desa, usai memeriksa keadaan ia berjaga di pos. Tidak biasanya pak Harun berjaga sendirian, biasanya banyak dari warga disana yang ikut berjaga. Malam itu suara angin menyapa lebih keras, sentuhannya juga membuat tubuh pak Harun menggigil. 

"Kemana ini ya kok pada ga ada ? tumben-tumbenan jaga sendiri." pak Harun bertanya-tanya. Matanya menyoroti jalanan, berharap ada satu yang duduk menemaninya. 

Pak Harun berusaha acuh dan melanjutkan papan catur yang telah ia mainkan sendiri, biasanya ia lakukan sebagai cara untuk mencari taktik terbaru.

"Pak, Harun !!", teriak seorang dari jarak sekitar 2 meter dari pos. 

Pak harun melompat terkaget, karena ia sedang serius meluncurkan kuda putihnya. 

"Ya Allah pak Aji, saya sampe loncat. Saya udah mau skakmat ini,"

"Hahaha...saya itu sudah dari manggil pak Harun dari rumahnya pak Sobri, tapi malah ga dijawab, yasudah saya kesini aja. Lagian serius amat, main catur sama siapa sih," pak Aji mengambil posisi duduk bersila di depan pak Harun dan papan catur. 

"Yaa.. saya sih main sendiri aja, ga ada orang tadi yang bisa diajak main, ya saya main sendirian aja. Saya ini lagi menyusun strategi gimana caranya bisa menang cuman dengan lima langkah," 

"Ga mungkin pak Harun, selama saya melihat permainan di Pos ini, belum ada permainan yang hanya selesai setelah lima langkah," pak Aji menyangkal.

"Nah, saya sebenarnya juga belum menemukan caranya, yang paling memungkinkan memang dilakukan diatas 5 langkah. Nah mumpung pak Aji disini, coba saya mau praktikan ilmu saya barusan." pak Harun mengajak pak Aji untuk bertanding catur. 

"Sebenernya saya mau pulang, liat ini saya bawa bungkusan plastik. Istri saya minta nasi Goreng malem-malem. Jadi kayaknya saya ga bisa,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun