Mohon tunggu...
kahfi pongq
kahfi pongq Mohon Tunggu... -

minum kopi, baca, dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selamat Malam

8 Juli 2013   21:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:50 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku penyuka kerlip lampu kendara berkeliaran, di mana aku menemukan utuh tubuhmu yang terhenti. Kau menatap gelisah pada jendela bis kota, risaukan tujuan juga perjalanan.

Aku tancapkan janji pada debu-debu jembatan, dengan rapal mantra perdukunan malam, dari remang terabaikan, bayangku mengawal nyatamu.

Aku semat dari angin yang menisik rentang jalan kembali juga pergi, di mana aspal trotoar bercinta di sepi rima kata rimba orang kota, menjadikan asmara kita tergilas roda-roda.

Percayalah kelak kita menunggui sebuah terminal, bertemu seribu penjuru ragu, di sana biarkan aku menggubah arah.

Rawamangun, 7 Juli 2013

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun