pernahkah aku minta engkau untuk melukis tubuhku?
sekadar untuk menyenangkan hasrat melukismu.
aku tahu lukisanmu yang terburuk,
sekalipun aku bukan pengamat lukisan handal seperti kau.
tetapi aku mencintai pelukis yang melukis tanpa pernah terpaksa.
kau pernah melukis wajah kedinginan,senyum kematian
atau lukisan anak anak sedang perang perangan.
dan kemudian tubuhku pun engkau lukis.
itu pun tanpa kehendakku.
lukisan bahkan adalah sebuah tubuhku sendiri
yang kau copy-paste ke dalam kanvasmu.
bagaimana bisa pelukis memperkosa imajinasinya sendiri.
seonggok tubuh yang berawal dari imajinasi,
kemudian kau sulut dengan kuas dan cat,
tiba tiba jadilah aku.
June 5, 2010 at 3:58am ·
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H