Negeri ini mulai bernyanyi di tengah pandemi,
Mulai dari nyanyian jiwa hingga nyanyian ekonomi,
Musik yang digunakan pun beragam,
Dari bahan besi dan logam,
Dari lemah menjadi agam,Â
Menggunakan pakaian yang seragam,
Nyanyian berhenti saat dibungkam,
Menggunakan senjata dan peredam,
Kata meluncur dari mulut,
Suara yang bisa berbuntut,
Berbuntut dengan bertekuk lutut,
Jangan pernah hendak menurut,
Dengan gelombang pasang surut,
Gelombang suara yang tak larut,
Mendorong aspirasi yang hendak menuntut,
Kondisi ini sudah tak sama lagi,
Menjadi perah politisi negeri,
Memberi tak lagi berarti,
Apalagi disertai simpati dan empati,
Lihat saja mereka bernyanyi,
Bernyanyi dengan main nada sumbang,
Sumbang saran dan kritik untuk negeri,
Dapat jabatan baik atau menghilang,
Mendung Pagi,29/8/2021
bisa dibaca karya lainnya :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H