bangsa ini sedang berduka,
Tuan dan NyonyaTak sepantasnya kau membuat luka,
Terlebih dengan cara yang terbuka,
Kerana bukan kepentingan mereka,
Kepentingan mereka adalah ekonomi,
Ekonomi penuhi hidup sehari-hari,
Ekonomi memberi nafkah anak dan istri,
Gambar tuan dan nyonya tak menarik hati,
Bukan kami tak peduli Tapi, kami tak simpati apalagi berempati,
Tuan dan nyonya yang akan berkompetisi,
Jagalah hati dan nurani,
Demi kepentingan negeri ini,
Sebagai anak dari ibu pertiwi,
Tuan dan Nyonya, sekali lagi kami ingatkan,
Untuk kemajuan masa depan, bukan untuk kelompok dan golongan,
Ini adalah sebagian jerit perwakilan, mereka yang kelaparan tak berkesudahan,
Di tengah arus keterbukaan, yang mengalami sumbatan,
Tuan dan Nyonya, marilah bergandengan tangan,
Membangun peradaban untuk kemanusiaan,
Kemanusiaan atas nama kebhinekaan, dan ke-Indonesia-an,
Menuju rakyat adil dan sejahtera melepas penderitaan.
Ruang Inspirasi,26/8/2021Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H