Mohon tunggu...
Kahfi
Kahfi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat wacana sosial, politik, agama, pendidikan, dan budaya

Manusia bebas yang terus belajar dalam kondisi apapun, Jangan biarkan budaya menjiplak ditengah ekonomi yang retak.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Perintah Atasan dan Tugas Teman, Seni "Double Job"

25 Agustus 2021   12:43 Diperbarui: 25 Agustus 2021   12:59 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
beta.hardrockfm.com 

Memiliki beragam keterampilan dalam dunia kerja yang penuh dengan tantangan tentulah menjadi nilai plus, tersendiri dari atasan atau pun teman sejawat. Lantaran, keterampilan tersebut biasanya membuat seseorang mudah dalam pergaulan dunia kerja. 

Namun, tidak jarang pula menjadi alasan bagi para pendahulu untuk meminta bantuan ataupun pertolongan guna menyelesaikan tugas yang diberikan oleh atasan. Sementara, tugasnya sendiri belumlah dikerjakan sampai dikatakan selesai oleh atasannya. Hal ini banyak terjadi bila keterampilan yang kita miliki diketahui oleh banyak orang.

Oleh karenanya, bagi mereka yang memiliki beragam keterampilan tentulah harus mengetahui seni dalam memilah dan memilih tugas skala prioritas hingga yang meminimalisir resiko kesalahan, manakala mendapatkan tugas double dari tempat kerja. 

Seni memilah tersebut, dalam ilmu manajemen menggunakan planing, organizing, actuating, dan controling (POAC), namun beberapa penulis tentang ilmu manajeman ada yang menambahkan Monitoring dan Evaluasi (monev).

Untuk itulah, kemampuan dalam dunia kerja tidak serta merta hanya mengikuti arahan dari atasan atau pun senior/ pendahulu di kantor, namun dibutuhkan pergaulan yang luwes dan mampu membawa diri sehingga tidak menjadi bulan-bulanan orang kantor lantaran terlalu menonjolkan keterampilan. 

Keterampilan, dikeluarkan pada momen-moment tertentu yang memang mengharuskan keterampilan itu dikeluarkan.

Seperti halnya, saat atasan memberi tugas tentang menyusun rencana program yang hendak dilaksanakan dalam satu tahun. Namun, pada saat bersamaan teman yang harusnya membuat rencana anggaran biaya tidak hadir lantaran ada keperluan mendesak/sakit, dan dirinya yang harus menghandle tugas tersebut. 

Maka saat itu lah, seni dalam memilah dan memilih harus kita keluarkan. Mulai dari perencanaan tugas mana yang lebih prioritas, tugas yang lebih mudah, efisiensi waktu, dan melakukan check n balance dalam setiap tugas. Sebelum diserahkan kepada atasan.

Banyak diantara kita terjebak saat dihadapkan dengan persoalan tugas yang rangkap dari atasan dikarenakan, tak tahu harus memulai dari mana dan pekerjaan mana yang harus didahulukan. Bila deadline kedua tugas tersebut bersamaan, maka kita akan dipermudah untuk mengatur ritme pekerjaan. 

Tapi, dapat menjadi problem ialah manakala salah satu tugas harus selesai lebih cepat dan dilakukan check and balance terlebih dahulu oleh atasan. Sebelum, tugas tersebut benar-benar bisa diterima oleh atasan otomatis kita akan menunggu jawabannya yang terkadang itu membutuhkan waktu beberapa menit hingga jam. 

Sementara, tugas satu lagi sudah menanti untuk bisa segera diselesaikan dengan detail dan lebih merinci. Saat waktu menuggu itu pasti sangat kita sayangkan, terbuang sia-sia yang seharusnya bisa dipergunakan untuk menyelesaikan tugas yang satunya.

Artinya, dalam perkembangan dunia kerja digital yang mengharuskan selesai dengan cepat dan tepat, dituntut untuk mengurangi kesalahan dari setiap tugas yang diberikan oleh atasan. 

Terlebih saat tugas tersebut deadline lebih cepat antara tugas yang satu dengan yang lainnya. Maka solusi untuk tidak membuang waktu adalah dengan mengirim laporan sementara berbentuk digital, sehingga sambil menunggu dilakukan evaluasi tugas, dapat menyelesaikan tugas yang lainnya. 

Sehingga pada akhirnya, rangkap tugas tidak menjadi masalah yang berarti selama kita memiliki beragam keterampilan yang menunjang tempat dirinya bekerja.

Untuk memiliki beragam keterampilan, tentulah tidak hanya dengan teori melainkan mempelajarinya diberbagai organisasi atau pun kegiatan ekstrakulikuler baik intra ataupun ekstra sebagai modal kerja atau berusaha dimasa mendatang. 

Disanalah tempat mengasah dan melatih seni dalam memilah dan memilih tugas rangkap yang dipercayakan pada dirinya. Akhirnya, dapat mempermudah jalinan hubungan pertemanan dan menjadi lebih akrab dengan teman sejawat.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun