Mohon tunggu...
Kaharudin Anas Putra
Kaharudin Anas Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Musik, Olahraga dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bukan Ini

26 Juli 2024   21:57 Diperbarui: 26 Juli 2024   22:09 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan Ini

Di antara kilauan emas dan permata,
Cinta harta tumbuh, menggelora, dan bersemi.
Namun, dalam kedalaman hati yang tersembunyi,
Ia hanya tipuan, ilusi, dan khayalan belaka.

Kita berdansa di atas karpet merah,
Dikelilingi oleh kekayaan yang menggoda.
Namun, di balik senyum manis dan canda tawa,
Tersembunyi kebohongan yang tak terbendung.

Harta bukanlah cinta sejati,
Ia hanya lapisan tipis yang memudar.
Sejatinya, cinta adalah tentang pengorbanan,
Tentang kehadiran, dukungan, dan kepercayaan.

Jadi, mari kita lepaskan ikatan palsu ini,
Biarkan harta berlalu dengan angin.
Kita akan menemukan cinta yang sejati,
Di antara kejujuran dan ketulusan yang abadi.

Jogja, 26 Juli 2024
21:33 wib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun