Mohon tunggu...
Kaharudin Anas Putra
Kaharudin Anas Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Musik, Olahraga dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pesta Para Pendengki

18 Juli 2024   18:58 Diperbarui: 20 Juli 2024   11:48 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesta Para Pendengki

Gegap gempita sorak sorai,
Tawa dan caci maki bergema,
Demi melawan dan tipu daya,
Mempertahankan diri tak peduli.

Hati yang miskin, budi yang kelam,
Pesta pora tanpa makna,
Upaya sia-sia membenarkan diri,
Tenggelam dalam kekacauan.

Teriak dan tangis, adu mulut tak henti,
Saling serang, saling ejek tanpa ampun,
Kebaikan tersingkir, kebenaran terlupakan,
Kemiskinan jiwa merajalela.

Pesta pendengki, pesta pura-pura,
Menutupi kekosongan dalam diri,
Menghakimi tanpa belas kasih,
Terpuruk dalam kegelapan hati.

Semoga suatu hari,
Pesta ini berakhir,
Digantikan oleh ketulusan dan perdamaian,
Membangun hidup yang bermakna.

Bersama ketulusan. 

Bukan kedengkian. 

Jogja, 17 Juli 2024

18: 33 wib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun