Mohon tunggu...
Kaharudin Anas Putra
Kaharudin Anas Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Musik, Olahraga dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Angin Malam Rembulan

23 Juni 2024   04:29 Diperbarui: 23 Juni 2024   05:34 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angin Malam Rembulan

Dibawah rembulan,
Memetik dawai melodi suci,
Jemarinya menari di atas senar,
Menghidupkan nada-nada surgawi.

Mantra-mantra melantun,
Nyanyian malam mengalun lembut,
Menyentuh jiwa, menyentuh hati,
Membawa pendengar ke alam lain.

Sadhaka sang seniman,
Melampaui batas duniawi,
Menembus tabir realitas,
Menyatu dengan alam semesta.

Avega memenuhi ruang,
Getaran energi sakral,
Mengalirkan keheningan,
Mengungkap hakikat abadi.

Arudha ke puncak kreasi,
Melayang di antara bintang,
Jiwanya terasa terbebas,
Melebur dalam cahaya ilahi.

Hembusan angin malam,
Penyampai pesan kosmik,
Membawa kita ke dimensi lain,
Melalui alunan suci denting dawai.

Jogja, 23 Juni 2024
03:35 wib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun