Ikan lele (Clarias gariepinus) merupakan ikan air tawar yang paling banyak diminati dan dikonsmsi masyarakat Indonesia. Sosoknya memang tampak sangar dengan wajah berkumis lele, berbadan licin memiliki nyawa berlebih. Butuh usaha ekstra untuk membuatnya tak bernyawa. Tingkat survivalnya tinggi,dan galak.Â
Bila tak waspada kita bisa dipatilnya. Tapi dibalik wajah sangarnya, dagingnya terasa lezat dan memiliki manfaat dan nilai gizi yang tinggu untuk pertumbuhan anak manusia. Harganyapun murah dan sangat mudah didapat. Ikan lele termasuk jenis ikan yang memiliki nilai protein yang lebih tinggi dari protein hewan darat. Ikan lele mengadung karoten, vitamin A, protein, lemak, karbohidrat, fosfor,kalsium, zat besi, vitamin B1, vitamin B6, vitamin B12, dan kaya akan asam amino.Â
Daging ikan lele mengandung asam lemak omega-3 yang sangat dibutuhkan untuk membantu perkembangan sel otak pada anak dibawah usia 12 tahun sekaligus memelihara sel otak. Kandungan komponen gizi ikan lele mudah dicerna dan diserap oleh tubuh manusia baik pada anak-anak, dewasa, dan orang tua.Â
Manfaat ikan lele dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Kandungan asam amino esensial sangat berguna untuk tumbuh kembang tulang, membantu penyerapan kalsium dan menjaga keseimbangan nitrogen dalam tubuh, dan memelihara masa tubuh anak agar tidak terlalu berlemak. Ikan lele dapat menghasilkan antibody, hormon, enzim, dan pembentukan kolagen, untuk perbaikan pada jaringan tubuh. Sehingga kandungan lisin yang tinggi pada ikan lele dapat melindungi anak dari cold sore dan virus herpes.
Apakah anda tahu apa itu Cold Sore? Pertama kali mendengar istilah ini, saya mengasumsikan dengan penyakit yang hanya terjadi pada sore hari seperti rabun senja. Saya mengasumsikan cold sore(s) sebagai penyakit demam yang hanya muncul pada sore hari atau  saya istilahkan dengan 'demam senja' (seandainya istilah itu memang ada).Â
Ternyata asumsi saya salah. Cold sore(s) atau fever blaster merupakan lepuh pada kulit wajah yang biasanya muncul pada bibir, dagu, pipi maupun lubang hidung. Cold sore atau sering juga disebut herpes oral ini disebabkan oleh virus herpes simpleks  1 atau HSV-1 (HSV-2 biasanya menyerang wilayah genital). Â
Rasanya pun sangat menjengkelkan. Gatal pada bibir atau kulit di sekitar mulut. Sakit di tenggorokan, nyeri saat menelan, pembengkakan kelenjar dan mengakibatkan demam. Selain itu penyakit cold sore ini sangat menular. Area yang terinfeksi virus herpes ini jangan disentuh atau dipegang karena akan menginfeksi area lain. Misalnya ketika anda menyentuh bibir yang terjangkit, setelah itu anda mengucek mata, kemungkinan besar virus herpes tersebut akan menginfeksi mata anda.Â
Jadi, sebaiknya penderita tidak menyentuh atau mencium dan saling berbagi barang pribadi dengan orang lain. Cucilah tangan anda paka sabun dan air hangat. Rendamlah kain bekas membasuh area yang terjangkiti dengan air mendidih untuk mencegah penularan virus yang masih satu keluarga dengan virus cacar air (herpes zoster).
Selain itu, ikan lelle juga mengandung banyak fosfor yang melebihi kandungan fosfor pada telur. Fosfor dalam ikan lele mencapai 168 mg/100 gram sementara telur hanya 100 mg/100 gram. Bila Janin kekurangan asupan fosfor, maka ia akan mengambil dari ibunya yang bisa mengakibatkan sang ibu mengalami osteoporosis.
Sebenarnya masih banyak manfaat ikan lele, tapi pada kesempatan ini kita cukupkan sampai disini saja. Ahli kesehatan menganjurkan agar tidak sering-sering mengkonsemsi ikan lele. Cukup 2 atau 3 kali dalam seminggu. Selain itu perlu diperhatikan agar tidak mengkonsumsi lele yang hidup di air yang telah tercemar. Mengingat tingkat  survival ikan lele sangat tinggi. Ia bisa hidup di air yang telah tercemar dan memakan apa saja yang kotor dan membusuk.
#Abdul_Kahar_Kongah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H