Rendang: Magnum Opus Kuliner Nusantara

Oleh: Abdul Kahar Kongah

Bumbu rendang mengandung berbagai macam rempah seperti Bawang putih, bawang merah, jahe, lengkuas, cabai,, kunyit dan aneka bumbu lainnya. Bahkan, saya pernah menderngar ada istilah rendang bumbu seribu. Empat yang pertama diketahui memiliki kemampuan sebagai antimikroba yang ampuh. 

Bumbu-bumbu alami yang bersifat antiseptik dan digdaya membunuh bakteri patogen tersebut membuat rendang menjadi lauk yang awet disimpan selama satu minggu bahkan sampai empat minggu. Tak heran bila perantau-perantau dari Sumatra khususnya dari Minang pada zaman dahulu menjadikan rendang sebagai bekal mereka selama perjalanan. Melalui diaspora itu, rendang ikut merantau ke seluruh penjuru Nusantara, meliputi Semananjung Malaya, Thailand, Brunei dan wilayah sekitarnya. Tradisi membawa rendang sebagai bekal bepergian maupun sebagai oleh-oleh masih,terus berlanjut hingga sekarang.

Keanekaragaman bumbu, keseimbangan dan kuatnya cita rasa, membuat rendang menjadi makanan yang istimewa dan mendunia. Selain itu rendang juga tahan lama dan tak kehilangan nilai gizinya meskipun dipanaskan atau disimpan dalam waktu yang lama  Dalam berbagai festival kuliner tingkat dunia, rendang selalu dicari untuk dicicipi. Dengan banyaknya kelebihan yang ia miliki, rasanya wajar bila kita nobatkan rendang sebagai magnum opus leluhur kita di bidang kuliner.

Dalam hal keseimbangan rasa, panitia penyelenggara LA travel and adventure menobatkan rendang sebagai The most balanced Food dalam acara LA travel and adventure show .  Sebelumnya,  bulan Juli tahun 2011 CNN Go's menempatkan rendang di posisi 11 sebagai makanan terenak di  dunia. Di bulan September di tahun yang sama, prestasi rendang melesat menduduki rangking satu. Di Tahun 2017, rendang masih tetap mampu mempertahankan rekornya sebagai nomor satu diantara 50 makanan terenak di dunia (World's 50 Most Delicious Foods) versi CNN.

Semoga dalam momem memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia kali ini, kita dalam, bisa lebih mampu menghargai diri kita sendiri sebagai bangsa. Bila tak ada yang kita hargai, apa lagi yang bisa kita banggakan?

Dirgahayu Indonesiaku !

Kedai Nasi Khas Deli, 17 Agustus 2019

____________________________________________
Catatan:
Artikel ini pertama kali terbit di Halaman Facebook Kedai Nasi Khas Deli:  https://web.facebook.com/EnakMurahBergizi/?__tn__=kC-R-R&eid=ARDy0iT0FKP8hCCodNv5is5MuBMjtq1RFi0WBaY_9-1rm_u1fn2fiid9xTqJSCRlW7vupNiMr9ZZFyLq&hc_ref=ARRN6JY4ZPKUcIclcqoVasAe9JQ9dUmxoukv47Ez1yWI96PNRNizaFHLQCG4xRgiTLI&fref=nf&__xts__%5B0%5D=68.ARBwsWf5iIbQIYjAuftY71Bbu6CyyjODIpF2QXfl_qBWauEdmYAPu3aVBGGehGoFJAWyRUq4oEiK56Cy50ty3bkJCbeIVknpp2oWnzwNAxiYiG7ursHHMleVZApiE633ndSEhwGBPyRJ6zP2miqrYxleBU_CKoFCnAyqJAmRdB2T-Zn1lRA1xJwKj4J5pqKj7JtbZ5K4aZjBmGk2neTM7u8fNQtT_zRyfE0fj6-NygQB2NzkjfYoOHvpJXkO3FHshOy2P05kNdF5_SKrFq8V6IT3xJ-7rWuftxWN4lCKv-cU7A94GSsnwlqfB56vB6o