Mohon tunggu...
Kaharuddin Anshar
Kaharuddin Anshar Mohon Tunggu... Nelayan - Anak kehidupan, tumbuh di lorong desa

bayangan; pencerahan purba dalam membentuk sajak-sajak kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Di Sudut Matamu, Kenangan dan Luka

26 Agustus 2019   21:42 Diperbarui: 26 Agustus 2019   22:21 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tak mengenal matamu. Di selubung riak sedih mengarus deras dipipimu. Saat ditangan kirimu secarik kertas tertulis kepergian, karena ia luka.

Di bangku malam yang panjang. Kisahmu redup seperti kunang-kunang yang terjatuh ;Tak lagi terbang, sebab sayap patah, sembab di bahumu. Dan kau tak tahu hujan semenit yang lalu membasahi pipimu yang luka.

Malam yang sembab, ketika risau gerak dan kunang-kunang tak lagi bercahaya. Kenangan dan luka , menganga satu dan kau hendak beranjak pulang pada kenangan yang pergi. Dan di akhir secarik kertas tertulis "Cinta mengajarkan kepergian dari rindu yang melukakan"

Disudut matamu, kini kau sepi. Setelah kenangan menjelma luka.

Rambunga 26/08/2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun