Mohon tunggu...
Kaharuddin Anshar
Kaharuddin Anshar Mohon Tunggu... Nelayan - Anak kehidupan, tumbuh di lorong desa

bayangan; pencerahan purba dalam membentuk sajak-sajak kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Wisata Koruptor

26 Mei 2016   21:09 Diperbarui: 4 Agustus 2016   19:05 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.kumpulanmisteri.com

Kedua, dalam pembaharuan hukum, perlu menerapkan konsep “wisata koruptor”. Para koruptor di sediakan jeruji khusus oleh negara di beberapa lokasi wisata yang sering banyak mendapat kunjungan warga. Dalam hari-hari tertentu para koruptor dengan pakian oranngenya diangkut ke lokasi wisata dan dimasukkan kedalam jeruji tersebut.

Penerapan sanksi moral yang berat adalah sehimpun ikhtiari hukum progresif, untuk menyelesaikan persoalan korupsi yang tiada berkesudahan mendera bangsa Indonesia. Hukum harus tampil memberi sanksi moral terhadap manusia. Sehingga setiap kali derap kehendak melakukan korupsi, yang terbayang adalah berjejer rapi dalam jeruji besi dan di wisatai banyak orang.

Hukum adalah pemihakan terhadap keadilan, alat keadaban manusia. Sumber pembatasan yang mesti membersihkan juga menertibkan dekadensi moral ummat manusia. Sebab itu, pembaharuan wajah hukum Indonesia, dengan memberikan sanksi moral dalam ruang anti korupsi adalah agenda keberpihakan yang sangat mendesak disaat penegak hukum, elit politik kita mengalami kematian moralitas dalam menjalankan agenda kebangsaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun