Tren Hijab Modern: Memadukan Tradisi dengan Gaya Hidup Modern Hijab, sebagai simbol identitas dan keimanan bagi banyak wanita Muslim, telah mengalami perubahan signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Dahulu hijab  dianggap sebagai pakaian adat yang sederhana.Â
Namun seiring berjalannya waktu, hijab  beradaptasi dengan tren fashion modern dan menjadi bagian integral dari industri fashion global. Evolusi Hijab di Era Digital Perkembangan teknologi dan media sosial berperan besar dalam perkembangan Hijab. Platform seperti Instagram, YouTube, dan Pinterest memungkinkan para fashion influencer dan hijavista (istilah yang digunakan untuk menggambarkan wanita modis yang mengenakan jilbab) untuk berbagi gaya mereka dengan jutaan pengikut.
Hal ini tidak hanya mempromosikan cara berhijab yang modis, tetapi juga menunjukkan bahwa hijab dapat menjadi bagian dari gaya hidup modern dan dinamis.  Hijab di Industri Fashion Banyak desainer ternama dan brand fashion global  kini memasukkan koleksi hijab ke dalam lini produknya.Â
Hal ini menunjukkan bahwa hijab tidak lagi dipandang hanya  sebagai pakaian keagamaan, tetapi juga sebagai fashion item  yang dapat menambah keanggunan dan gaya. Acara seperti Modesto Fashion Week, yang diadakan di kota-kota besar di seluruh dunia, menyediakan platform bagi para desainer untuk menampilkan kreasi hijab mereka kepada khalayak global.
 Kombinasi tradisi dan inovasi Tren jilbab modern mencerminkan kombinasi tradisi dan inovasi. Desain hijab masa kini hadir dengan beragam bahan, warna, dan motif yang dapat disesuaikan dengan berbagai kesempatan, mulai dari acara formal hingga aktivitas sehari-hari.Â
Ada hijab  sutra untuk tampilan elegan, hijab  katun untuk kenyamanan sehari-hari, dan hijab dengan motif kekinian yang mencerminkan kreativitas dan inovasi. Peran hijab dalam membangun identitas Bagi banyak wanita, hijab adalah simbol identitas yang kuat.
Mengenakan hijab bukan hanya tentang menyembunyikan aura, tetapi juga tentang mengekspresikan diri dan keyakinan Anda. Banyak wanita berhijab yang bangga dengan pilihan mereka dan menggunakannya untuk menonjolkan individualitas mereka. Mereka memadukan hijab dengan berbagai elemen fesyen lainnya sehingga menciptakan gaya unik yang mencerminkan jati diri mereka.
Tantangan dan Peluang Meski  banyak perubahan positif, perempuan berhijab masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk stereotip dan diskriminasi.
Namun, dengan lebih banyak dukungan dari komunitas mode dan media, tantangan ini dapat diatasi dengan lebih baik. Pengenalan dan penerimaan  hijab sebagai bagian dari keberagaman budaya dan agama diharapkan  terus meningkat.
Kesimpulannya Hijab telah mengalami perubahan yang signifikan seiring berjalannya waktu. Dari simbol keagamaan hingga ikon fesyen, hijab kini memadukan tradisi dengan gaya hidup modern.
Pebisnis Muda di Industri Hijab
Odilla Zaneta Nurpasetijo, berumur 21 tahun. Seorang mahasiswi semester 6 di Universitas Islam Indonesia Ia pemilik toko Zabel Hijab. Yang dimana toko tersebut menjual hijab-hijab trendi terkini. Tak hanya itu, Zabel Hijab juga menjual gamis pria, bahkan sampai kemeja pria. Untuk memperdalam mengenai Hijab dan pebisnis ini, kami mendapatkan kesempatan untuk mewancarai owner UMKM Zabel Hijab tersebut.
Â
Â
Inspirasi
"Dari sebuah lingkungan." Kata beliau Ketika ditanya mengapa memulai bisnis semuda ini. "Saya memiliki teman yang ia sudah memulai bisnis semuda mungkin. Bahkan ia sekarang sudah memiliki PT. (Perseroan Terbatas) itu pun berbeda empat tahun. Tetapi teman saya tersebut memulai di usia belia."Â
Odilla Zaneta memulai bisnis ini dari sejak awal Ramadhan tahun ini. Jadi, beliau  baru memulai sekitaran 3 bulan. Tetapi untuk memulai persiapannya dari segi design interior, kontak sana sini. Sewa ruko, membuat baliho itu memerlukan waktu 3 bulan. Jadi totalnya ia sudah memulai ini selama 6 bulan. Itu pun ia memulai di tengah-tengah gempuran  tugas dan ia semester ini harus magang di Ambarukmo Plaza. Membuatnya sedikit stress.  Tetapi itu tak membuat Olla, (panggilannya). Untuk berhenti berbisnis.
Ia mengatakan bahwa perbedaan hijabnya dengan hijabnya yang lain adalah hijabnya lebih murah daibanding toko-toko hijab lainnya. Karena Zabel Hijab memesan  langsung ke retailer pertama. Sehingga tidak ada tambahan harga di banding yang lain yang cenderung lebih mahal karena sudah tertambah dari berbagai distributor.
Tantangan TerbesarÂ
Ia menambahkan "tantangan terbesar selama bisnis disini adalah Hijab adalah sebuah hal yang musiman. Jadi Ketika kemarin ramadhan itu salah satu ramai-ramainya pembeli. Nah setelah memasuki Bulan Syawal. Pembelian akan mulai berkurang.' Berbeda dengan distro-distro kekinian yang pembelinya bisa setiap hari datang tanpa perlu menunggu musim.Â
"Tetapi akan ramai lagi, Ketika libur Panjang ini. Atau pun besok Desember." Tambahnya lagi. Memang, inti dari penjual hijab fashion harus bisa bertahan dari libur ke libur. Setidaknya jika tidak ada kenaikan bisa membuat stabil dari libur ke libur.harus pintar manajemennya.
Untuk memudahkan pengaturan keuangan. Olla menggunakan Moca. Sehingga semua pemasukan bisa dipantau
Cara Marketing
"Bagaimana cara saya melakukan marketing?" Olla menjawabnya dengen sedikit tertawa. "Kami melakukan yang Namanya AIDAS. A-nya adalah awarness. Kita melakukan promosi di media sosial yang hal tersebut mengikuti trendi saat ini sehingga para pembeli telah mendapat perhatian untuk melihat produk kami dulu.lalu berikutnya kami memberika I-interest. Sehingga mereka tertarik terhadap produk kami.Â
Lalu kami D-Desire. Kami menawarkan produk kami yang cenderung murah. Lalu berikutnya ada Action. Kita mengajak mereka untuk membelinya sekarang juga. Yang terkahir ada Share. Yang dimana setelah pembeli produk kita ia akan menshare apa yang ia rasakan dari apa yang telah ia beli entah kepada teman-temannya maupun keluarganya."
Untuk contohnya beliau tidak menunjukkan lebih jelasnya. Jadi pembahasan masalah marketing hanya berhenti sampai disana.
Lalu masalah menentukan harga, Olla membuat jual toko yang offline lebih mahal daripada yang online. Mengapa? Karena kita tau sendiri kalau semisalnya di online saingannya sangat banyak. Jadi kita bisa bersaing dengan menawarkan harga yang terbaik  daripada yang offline.
Olla melanjutkan, "Terkadang kami memberikan semacam gift, contohnya waktu kemarin Ramadhan kemarin kami memberikan THR atau semacam diskon untuk menaikkan customer engagement
Masalah Karyawan
"Kami mempunyai dua karyawan." Katanya saat ditanya masalah karyawan. "Kita merekrut mereka dari skill yang mereka punya. Sebelumnya saya juga punya dua karyawan lagi tetapi saya cut off karena dua orang ini tidak sesuai dengan nilai yang dibawa oleh Zabel Hijab. Visi misi yang mereka miliki dengan Zabel Hijab. Mereka berdua meresa gak kuat lalu mencoba mengundurkan diri. Dan Olla untuk membuat karyawan tetap produktif memberikan uang jajan setiap minggu belum termasuk gaji."
Pesan Untuk Anak Muda
"Mulai dari sekarang, jangan takut untuk memulai sesuatu yang baru."
Setiap orang pasti pernah di titik mula yang dimana ia belum jadi apa-apa dan tak punya apa-apa. Namun karena mereka telah memulainya terlebih dahulu makanya kita melihat mereka hanya enaknya saja. Jadi yang terpenting adalah memulainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H