Mohon tunggu...
Ahmad Kafin azka
Ahmad Kafin azka Mohon Tunggu... Human Resources - Mahasiswa dan Santri

mahasiswa dan santri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Menilik Usaha Menjaga Kitab Kuning

1 Agustus 2021   12:05 Diperbarui: 1 Agustus 2021   12:05 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Seperti beberapa program yang ada di PP. Darussalam Blokagung untuk mempertahankan tradisi kajian kitab, yang mana dapat dijadikan pedoman supaya pesantren tetap eksis dengan keotentikannya, antara lain :

  • Sorogan. Yaitu kegiatan wajib mengaji kitab-kitab kecil yang dilaksanakan di asrama. Meskipun program ini hanya dengan metode face to face atau guru berhadapan langsung dengan murid serta mengajarkannya dengan cara guru membaca terlebih dahulu beberapa kali, kemudian murid mengulanginya. Jika dilaksanakan dengan tekun, hasilnya cukup untuk bekal membaca kitab-kitab yang lebih besar.
  • Syawir atau serupa dengan musyawarah. Yaitu metode membaca kitab kuning dengan cara diskusi. Metode ini terbilang sangat baik jika dilestarikan di pesantren, metodenya pun terkesan tidak begitu monoton, yaitu dengan cara menyediakan 1 orang sebagai moderator, 1 orang sebagai qori' dan penerjemah, yang lainnya menyimak dan boleh bertanya, membenarkan atau berkomentar atas penjelasan qori'.
  • Kosoda (Komunitas Sorogan Darussalam), sebenarnya hampir sama dengan sorogan. Hanya saja program ini lebih intensif dari pada sorogan, yaitu dengan fokus dengan target khatam kitab yang yang telah ditentukan dan pesertanya dikhususkan hanya untuk santri kelas 4 ula atau kelas akhir.
  • Ihfadz (Ittihatul Huffadz) yaitu program yang lebih condong membahas tentang tata cara membaca kitab kuning, yaitu membahas kalam nadzom seperti imrithi dan alfiyah.
  • Mufada (Musyawarah Fathul Qorib Dan Fathul Mu'in), program ini adalah cabangan dari program syawir. Hanya saja program ini lebih fokus pada 2 kitab yang sangat fundamental di Darussalam yaitu Fathul Qorib dan Fathul Mu'in, metodenya juga sama yaitu dengan program syawir, hanya saja program ini dilaksanakan secara intensif.
  • Bathsul Masa'il, yaitu forum umum diskusi untuk memecahkan problematika umat yang sulit dipecahkan dengan cara mencari mufakat bersama dengan memberikan ta'bir dari kitab kuning.
  • Kelas unggulan, yaitu suatu program di Madrasah Diniyah Al-Amiriyyah yang dikhususkan para siswa-siswi yang unggul secara akademik, program ini sangat berpengaruh positif untuk menjaga kelestarian kitab kuning, karena dalam pengajarannya pun kajian kitab kuning sangat diprioritaskan dan intensif.
  • Lomba. Melalui perlombaan, terbukti secara empiris bahwa dapat meningkatkan minat dan daya semangat santri untuk terus mempelajari kitab kuning. seperti perlombaan baca kitab yang banyak diselenggarakan di asrama-asrama, tingkat madrasah, pesantren maupun nasional.
  •                Dukungan infrastruktur dan program-program yang membantu dalam menjaga kelestarian kitab kuning hanyalah sebuah inisiatif yang dapat mendorong kelestariannya secara eksternal. Namun secara internal walau infrastrukstur dan program telah mendukung, kelestarian kitab kuning lebih terjaga jika santrinya juga mampu dan mumpuni dalam membaca, memahami dan mengamalkannya dimasyrakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun