budaya barat ke negara kita itu membuat bangsa kita menjadi bobrok dan tak karuan. Persepsi ini menurut saya pribadi masih belum dapat dibenarkan. Karena setiap orang butuh intropeksi diri. Harus lebih lama berdiri di depan cermin apakah diri mereka sudah lebih baik ketimbang orang lain ?
Seringkali orang menganggap kalo masuknyaCoba kita bayangkan bila orang bangsa barat mengolok-olok kita, bahwa kita adalah orang-orang yang bodoh. Â Masak tempat sampah yang udah gitu besar dan banyak tersebar dimana-mana masih aja gak mau buang sampah ditempatnya. Apakah kita udah pernah berkontemplasi akan hal-hal remeh seperti itu?
Memang pakaian yang terbuka itu tidak baik, selain terkena panas, bagi sebagian orang yang punya banyak penyakit kulit seperti panu, kadas kurap dan sebagainya tentu akan terlihat tidak enak untuk dipandang. Terlebih bagi si kecil. Tapi mereka tetap percaya diri, berbeda dengan kita, punya jerawat sedikit bingungnya udah kebelet pengen cari obat jerawat.
Udah pengen cepet-cepet ngilangin tuh benjelon. Memanglah boleh hidup bersih. Tapi lihat lingkungannya dulu, bukan hanya memperhatikan diri sendiri. Yang katanya orang barat itu sikapnya individualis, tapi faktanya apa? Siapa yang lebih individualis? Buang sampah aja gak ketempatnya. Imbasnya tentu bukan diri kita sendiri, tapi banyak orang. Ini kan yang kita anggap individualis ? Â
Kalian tahu gak kalau orang barat itu saat masuk ke negara yang mayoritas islam kayak Indonesia itu takut ? iya, mereka itu shock, lantaran yang mereka ketahui tentang islam itu adalah agama yang orangnya berwatak keras dan kejam, seperti yang banyak terjadi di negara-negara timur seperti halnya negara Syiri'a. Disana orang berbeda pendapat dengan golongannya saja langsung dibedil. Menakutkan bukan ?
Memang mayoritas yang kita ketahui tentang budaya barat kebanyakan hal negatifnya saja, sehingga persepsi kita mengenai orang barat pasti jelek. Padahal tidak sepenuhnya budaya barat itu jelek. Tidak sepenuhnya budaya barat itu tidak bisa kita tiru. Coba ditelaah dulu, lalu ambil hal yang bermanfaat, jangan terlalu su'udzon !
Berusahalah menjadi orang yang bijak. Memanglah setiap negara mempunyai budaya masing-masing dan tak menutup kemungkinan semuanya berbeda. Indonesia aja yang satu negara mempunyai beribu-ribu budaya. Dan untungnya ribuan budaya itu terikat dalam bhineka tunggal ika. Seharusnya begitulah yang dapat diterapkan oleh semua orang dengan perbedaan budaya diseluruh dunia.
Hal serupa udah hampir sama seperti saat pesta demokrasi kemarin, yang mana banyak dari netizen yang terlalu fanatik pada dukungannya hingga lupa diri.Â
Mereka tak mempedulikan semua kebaikan yang dilakukan dari capres lain. Sehingga apa? Semua dianggap salah. Fitnah , hoaks, ujar kebencian merajalela.
Ada banyak kebiasaan mereka yang patut kita contoh. Bahkan mungkin bila kita bandingkan dengan kebiasaan kita dengan mereka akan terbilang lebih baik mereka.Â
Memang mereka dalam penampilan tidak tau yang namanya adab, seperti pakaian terbuka, rambut warni-warni dan lain sebagainya. Â Ya harus kita maklumi lah, mereka gak punya aurat, beda dengan pandangan negara yang mayoritas islam seperti Indonesia.
Dari sekian advokasi yang panjang lebar, bolehlah kita mulai menerapkan kebiasaan orang barat yang sudah terlupakan oleh kita. Sebelum itu coba untuk selalu berfikir positif dulu terhadap saudara kita yang ada di negeri barat ini.
Mulai dari kebersihan, coba lihat dulu dan intropeksi tentang kebersihan kita. Orang barat cenderung lebih perhatian dengan kebersihan mereka, seperti kebiasaan setelah makan, mereka sudah terbiasa selalu membersihkan sisa-sisa makan mereka sendiri bahkan di tempat umum.Â
Padahal hal itu sudah diajarkan dalam islam, bahwa hukumnya sunah membersihkan sisa makanan, bila tidak, justru seballiknya, mubazir.
Lalu dalam berkomunikasi, sudahkah kita terbiasa untuk sopan dalam interaksi dengan orang lain ? untuk lebih sopan bolehlah kita meniru orang barat. Yang mayoritas mereka selalu terbiasa untuk mengucapkan "thank you", "sorry" dan "excuse me". Kata-kata ini rajin mereka gunakan guna untuk lebih mengenal dengan orang lain. Â Jadi tak perlu heran bila orang sana punya banyak relasi.
Pernah atau sering kan kita berkunjung ke teman atau sanak saudara, namun ketika sampai dirumah sana, ternyata mereka tidak ada ? Itu terjadi karna tak ada janji terlebih dahulu, dan kita sudah terbiasa untuk selalu berkunjung ke rumah teman atau sanak saudara dan beranggapan tidak perlu membuat janji.Â
Itu mungkin hal sepele, tapi terus apa gunanya komunikasi ? bolehlah kita menengok sedikit ke orang barat sana yang selalu membuat janji sebelum bertamu. Atau supaya meminimalisir rasa kekecewaan.
Cobalah tengok kebiasaan baik orang barat ini, bagaimana perbandingannya dengan kita? Apakah kita sudah lebih baik? Bila sudah, jadilah orang bijak ! jangan cela mereka, belum tentu mereka menganggap kita lebih baik dari mereka. Alhamdulillah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H