Sering kali kita dengar berbagai ucapan yang mungkin kalau kita dengar agak saru dari masyarakat yang sering disebut dalam bahasa Jawa yaitu "misuh". Kata ini biasanya digunakan atau tepatnya dilontarkan guna untuk melepas  emosi, ketika takjub akan sesuatu bahkan sekarang sering kita jumpai yaitu kata yang digunakan untuk memanggil teman akrab. Â
Pernahkah sih kalian memikirkan apa itu misuh ? Sebenarnya apa sih maksud dari misuh ini sendiri ? lantas pantaskah untuk diucapkan ?
Melihat dari macam misuh ada beberapa misuh itu,  ada yang berupa perkataan dengan arti  binatang, ada kata-kata jorok bahasa Jawa dan sebagainya. Semisal a*u, cel*ng , jan*ok ila akhirihi. Namun yang paling sering digunakan masyarakat saat ini paling banyak yang terahir, lebih tepatnya orang-orang Surabaya biasanya tapi masyarakat daerah lain juga banyak sebenarnya.Â
Baca juga : Ayuuk Wisuh, Aja Misuh-misuh!
Kalok yang pertama dan yang kedua memanglah agak jarang digunakan , karena dari artinya saja memang tidaklah pantas untuk diucapkan, sama saja mengejek dan tidak menghormati, karena maknanya dalam bahasa Indonesia yaitu (maaf), anjing dan babi.
Coba kita bayangkan bila kita dipanggil dengan sebutan seperti itu, sudah jelas kita tidak akan terima, sama saja dengan menginjak-injak harga diri kita namanya (pencitraan).Â
Berarti sudah jelas untuk yang pertama dan kedua, misuh tersebut bermakna merendahkan seseorang dan kita sebagai warga negara yang baik alangkah baiknya bila tidak perlu mengucapkannya guna untuk menghormati orang lain dan menjaga harga diri kita.
Baca juga : Misuh
Namun yang ketiga ini, saya agak bingung mengartikannya. Karena seakan kata ini sudah membudidayakan dimasyarakat. Dan bila saya menyalahkan mereka tentu saya akan dapat masalah. Belum lagi di TV, bahkan di Film yang pernah populer diawal tahun 2018, sudah banyak kata-kata ini dilontarkan.
Kalangan artis sudah banyak mengatakan misuh ini, apakah mereka belum tau apa maksud misuh tersebut?. Namun karena saya tahu apa makna sesungguhnya dari kata ini, maka saya tidak akan mengucapkannya, terlebih ketika emosi. Ketika saya menemui teman atau keluarga maka baru saya berusaha berani untuk menasehati mereka.
Setelah saya telusuri, ternyata makna dari misuh yang ketiga ini yaitu (maaf) bersetubuh. Yang semula kata sebenarnya bukanlah jan*ok, namun encok. Kata ini terlahir di kota Surabaya, maka tak perlu heran kalok kalian pergi ke Surabaya kalian akan menemui banyak orang sering misuh dengan kata ini.