Mohon tunggu...
Ahmad Kafin azka
Ahmad Kafin azka Mohon Tunggu... Human Resources - Mahasiswa dan Santri

mahasiswa dan santri

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Apa Itu "Misuh"?

30 Januari 2019   23:33 Diperbarui: 7 Juli 2021   16:39 4441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baca juga : Kala Erick Thohir Misuh-Misuh Melihat Perusahaan BUMN Beranak Pinak

Seiring  dengan berjalannya waktu, orang-orang mulai berbeda-beda dalam mengucapkannya, hingga menjadi jan*ok.  Melihat dari maknanya tentu saya rasa kata itu sangat tidak pantas untuk dilontarkan. Terlebih bagi orang yang terpelajar. Mungkin bagi orang yang non terpelajar wajar bila mereka sering melontarkannya. 

Karena mereka tidak sekolah, mereka tidak diajari bagaimana menjaga lisan dengan baik. Maka bagi kita orang yang terpelajar mari jaga lisan kita terlebih ketika ingin menumpahkan emosi kita dalam bentuk ungkapan. Ucapkanlah perkataan-perkataan yang baik saja. Seperti istigfar.

Saya mulai khawatir dengan kalangan artis disebuah film yang sempat saya sindir diatas, apakah mereka tidak berfikir dengan perkataan mereka seperti itu tentu secara otomatis mereka akan ditiru oleh banyak kalangan anak-anak sehingga akan berakibat tidak baik bagi mereka. 

Karena tindakan ditelevesi akan berpengaruh besar pada anak-anak. Bayangkan saja, mereka ditonton ribuan orang dari negara ini.

Maka wajar saja bila banyak orang tua yang memarahi anaknya, guru memarahi muridnya yang suka misuh, karena mereka menganggap misuh merupakan perkataan yang tidak baik, baik itu misuh yang pertama, kedua atau ketiga yang telah saya sebutkan tadi, yang mana akan membuat anak atau murid menjadi orang yang tidak bisa menghormati orang lain, tidak beradab, tidak punya sopan santun.

Setelah mengetahui apa dari maksud misuh sendiri dan juga anggapan jelek orang-orang terhadap misuh tersebut, masihkah kalian ingin misuh lagi ? kalau masih berarti kalian harus membaca artikel saya yang lain dengan judul "Keras hati". Yang mana setelah membacanya hati anda insyaallah akan terlunakkan. Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun