Sesuatu yang sama tetapi berbeda tempat, nilai atau harga berbeda.Â
Contoh:
Tanah seluas 1.500 M2 di jawa harga 300 juta. Tanah seluas 1.500 M2 di luar jawa harga 30 juta.Â
Jadi, dengan uang 300 juta dan 30 juta, sama-sama dapat tanah seluas 1.500 M2.
Pesan penulis:
Mari, daripada bermukim penuh sesak dan sulit ekonomi di daerah yang padat (Jakarta, Jawa, dll). Lebih baik transmigrasi ke daerah yang potensial (luas, tidak padat, harga tanah lebih murah, dll).
1. Kita harus tangguh, berani mengambil resiko yang terukur. Transmigrasi ke daerah yang tidak padat.
2. Jarak jauh dengan orangtua, solusi rajin bekerja. Jadi, dengan adanya banyak uang, maka bisa sering pulang kampung. Dimana-mana ada bandara, tenang saja.Â
3. Bisa transmigrasi satu keluarga. Suami istri. Jadi, tidak ada homesick (rindu rumah).Â
4. Berperilaku baik, mudah beradaptasi, mudah berkomunikasi, mau belajar hal-hal baru, dan selalu berfikir positif. Â Sikap-sikap tersebut mempercepat kesuksesan, perekonomian diri, keluarga, negara.Â
5. Menciptakan pusat-pusat ekonomi baru. Contoh: Koordinasi dengan lain membuat pasar tetap (pasar tradisional, pasar sapi kambing, pasar burung, pasar ikan) dan pasar tidak tetap (pasar senin, selasa, rabu, kamis, jum'at, sabtu, minggu).
6. Koordinasi dengan yang lain, menciptakan akses-akses seperti di kota, antara lain warnet, warkop, dll. Jadi, berada di daerah baru seperti terasa di kota, semua kebutuhan ada.Â
Saran daerah transmigrasi: Pulau Sulawesi, Maluku, Papua.Â
Mari penduduk tersebar merata di seluruh Indonesia. Semangat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H