Itu lho, even menulis sebulanan penuh di Kompasiana selama Ramadan 2024 kemarin, Alhamdulillah mendapatkan apresiasi cantik dari Mimin Kompasiana hingga diganjar voucher Gramedia senilai Rp. 150.000,- yang dikirim langsung ke Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas di awal Juli kemarin.
Nggak mau menunggu lama, begitu vouchernya sampai langsung aku tukarkan dengan novel keren yang settingnya pas banget sama masa-masa saya kuliah, terutama pas riak-riak jatuhnya era orde baru. Jadi serasa deja vu, nostalgila gitu lho kalau membaca novelnya.
Momentum saat itu, termasuk yang paling ikonik dalam perjalanan hidupku, baik sebagai mahasiswa pelaku sejarah saat itu maupun sebagai warga negara Republik Indonesia. Karena itulah, kadangkala aku masih suka kangen dengan masa-masa itu!
Naaah, novel karya Leila S. Chudori yang terbit 2017 silam itu serasa jembatan bagiku untuk menuju ke masa itu. Eh ada yang tahu judul novelnya kan!? Itu lho, Laut bercerita! Ini anak pertama bukuku di bulan Juli 2024.
Berikutnya, tiga hari berselang! Kali ini giliran cerpen ajaibku "Kongsi Dukun Lintrik" yang bercerita!
Ya, cerpen yang berkisah tentang mengerikannya praktik lintrik, ilmu hitam pengasihan yang konon sampai hari ini masih bisa kita temukan di belahan timur pulau Jawa itu, Alhamdulillah di apresiasi dengan sangat cantik di ajang Sayembara Cerpen Pulpen XV yang kebetulan menjadi spesial event dari KONGSI, pestanya penulis fiksi kompasiana yang pertama.
Baca Juga Yuk! Bagai Kacang Ingat Kulitnya, Inilah Cara Band Radja Melestarikan Lagu-lagu Banjar
Alhamdulillah "even spesial" ini, hadiahnya juga spesial dong! Beda dari even sebelum-sebelumnya. Salah satunya adalah hadiah berupa merchandise Kompasiana yang wujudnya ternyata serupa gudibek Kompasiana sama buku.Â
Nah kerennya, untuk kali ini, bukunya tidak hanya beranak 1 saja, tapi 2! Mau tahu judulnya apa! Spil nggak yaaaaaa!?