Di masa kanak-kanak saya di era 80-an sampai 90-an di salah satu sudut timur laut, kaki Gunung Lawu di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah, masyarakat di kampung kami menyebut jenis es krim tradisional ini dengan sebutan Es Tung atau Es Tung-tung, mungkin karena penjualnya yang berjualan pakai gerobak keliling biasa membawa gong kecil yang berbunyi tung-tung.
Nah, setelah tinggal di Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas yang masyarakatnya lebih heterogen, muncullah beragam sambatan (sebutan;bahasa Banjar) untuk menyebut jenis es ini.
Ada yang menyebut es dung-dung, es nung-nung, es tong-tong dan lain-lainnya dengan tipe penamaan mirip yang biasanya dinisbatkan kepada pedagang yang keliling dengan gerobak, sedangkan nama Es Puter untuk pedagang yang manggon (menetap;bahasa Jawa).
Sayangnya, di Banjarmasin pedagang es nung-nung ataupun es puter ini jumlahnya terus menyusut, tidak sebanyak di era 80-90an dan itu pun hanya menyisakan pedagang-pedagang berusia lanjut.
Untungnya, diantara sedikitnya penjual es puter yang sekarang masih tersisa di seputaran Kota Banjarmasin, masih ada seorang pedagang es puter ikonik yang tetap bertahan dengan resep es puter keluarga yang bertahan lebih dari 3 dekade, yaitu Es Puter no name tapi lebih dikenal sebagai Es Puter Dharma Praja.
Perihal nama Es Puter Dharma Praja yang kental banget dengan rasa "pemerintahannya" itu, mungkin karena lapak jualannya yang berupa gerobak dorong itu sudah manggon di lingkungan komplek Dharma Praja alias komplek perkantoran, sekolah dan sarana olahraga milik pemerintah di seputaran jalan Ahmad Yani Km. 5 hampir dua dekade.
Sebelumnya, es puter yang benar-benar berasa hidden gem, karena hanya satu-satunya yang tersisa dan juga hanya menjual es puter satu rasa saja, yaitu rasa durian yang begitu otentik ini, sekitar satu dekade berjualan di pinggir jalan paling terkenal seantero Pulau Kalimantan, yaitu jalan Ahmad Yani.
Memang sih Paman Rahman yang biasa disapa oleh pelanggannya dengan sebutan Amang Aman, generasi kedua yang meneruskan usaha jualan es puter yang dulu dirintis abahnya itu, kalau durian sedang langka maka akan digantinya dengan nangka.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!