Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Bersiwak, Meraih Keridhaan Allah SWT untuk Kesehatan Mulut dan Imun Tubuh

28 Maret 2024   22:37 Diperbarui: 28 Maret 2024   22:47 1302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batang Siwak | Thinkstock/hayatikayhan

Bau mulut sering menjadi sumber masalah bagi sebagian banyak umat yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Selain bisa menjadi indikator gangguan kesehatan, bau mulut jelas akan memberi masalah besar ketika si empunya harus berkomunikasi secara langsung dengan orang lain.

Tidak hanya itu, bahkan dalam dimensi ibadah, dalam sebuah hadisnya Rasulullah SAW  menyebut bahwa malaikat juga terganggu dengan bau mulut, hingga melarang umatnya yang memakan makanan berbau tajam untuk shalat di masjid.

"Barangsiapa makan bawang putih atau bawang merah, maka janganlah ia mendekati masjid kami dan hendaklah ia shalat di rumahnya, karena sesungguhnya para malaikat itu juga terganggu dengan apa-apa yang mengganggu manusia" [Al-Bukhari, kitab Adzan 854, Muslim, kitab Al-Masajid 564]

Lantas bagaimana sebaiknya mengelola kesehatan mulut agar dimensi sosial dan ibadah kita bisa berjalan beriringan dengan baik!?

Batang Siwak | Thinkstock/hayatikayhan
Batang Siwak | Thinkstock/hayatikayhan

Sejak 1400-an tahun silam Rasulullah SAW telah mengajarkan kepada kita salah satu amalan sunnah yang paling disukai beliau, yaitu bersiwak. 

"Siwak merupakan kebersihan bagi mulut dan keridhaan bagi Rabb". [Hadits shahih riwayat Ahmad, Irwaul Ghalil no 66). [Syarhul Mumti' 1/120 dan Taisir 'Alam 1/62]

Dari hadis diatas, secara tersurat Rasulullah memberi petunjuk, bahwa bersiwak bermanfaat untuk menjaga kesehatan mulut dan belakangan, ilmu kesehatan modern secara sains tidak hanya membuktikan itu saja, tapi juga meningkatkan sistem imun pada tubuh.

Menurut Dosen Spesialis Medikal Bedah, Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang juga mahasiswa PhD Lincoln College University Malaysia, Prima Trisna Aji, bersiwak selayaknya trisula yang mempunyai 3 manfaat sekaligus bagi yang  rutin menjalaninya, yaitu menjaga kesehatan, meningkatkan sistem imune dan (ittiba kepada Rasulullah SAW yang pasti berujung pada) keridhaan dan keberkahaan dari Allah SWT.

Sebegitu hebatnya Manfaat Bersiwak?

Dalam penelitian ilmiah modern, Siwak (Salvadora persica) terbukti mengandung beberapa senyawa aktif yang manfaatnya tidak sekedar untuk membersihkan gigi dan mulut secara alami saja, termasuk mencegah plak gigi hingga meningkatkan kesehatan gusi, tapi juga mendukung kinerjanya dalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut.

Sebut saja senyawa resin yang bisa membentuk lapisan pada area sekitar enamel sebagai pelindung gigi dari karies. Sedangkan Silika, selain memiliki efek memutihkan gigi juga bisa melawan plak, juga Asam tanat atau tanin, untuk mengurangi perkembangan plak dan radang gusi

Ada juga Alkaloid dan Belerang yang antibakteri dan antijamur, Kalsium mineral penguat enamel gigi, Sodium bicarbonate, pemutih gigi alami dan Vitamin C, untuk perbaikan jaringan dan mencegah kerusakan gigi serta mulut.

Tidak hanya itu, siwak juga mengandung Fluorida dan klorida, penyuplai mineral pada gigi, sekaligus penjaga kebersihan mulut, sedangkan minyak atsirinya,  memberi aroma segar guna menetralisir bau mulut dan juga merangsang produksi air liur.

Banyaknya senyawa bermanfaat dalam batang siwak, secara utuh jelas akan memberikan manfaat luar biasa kepada semua yang membiasakan diri memakainya untuk bersiwak.

Pengalaman saya pribadi, sejauh saya memanfaatkan kayu siwak untuk bersiwak, saya melakukannya lebih karena ittiba kepada Rasulullah SAW atau karena saya ingin mengikuti Sunnah beliau. Karena bagi umat Islam, apa saja yang datang dari Rasulullah SAW, pasti baik dan akan terbukti baik.

Sunnah yang dimaksud termasuk cara menggunakannya dan juga waktu-waktu terbaik penggunaannya.

Sedangkan banyaknya manfaat yang dikandung, termasuk sifatnya yang antiinflamasi,  antikarsinogenik dan analgesik, Insha Allah atas ijin Allah akan saya dapatkan semuanya, karena saya meyakininya.

Tapi meskipun begitu, untuk  memaksimalkan kesehatan mulut dan gigi di sepanjang bulan Ramadhan, saya tetap tidak meninggalkan kebiasaan-kebiasaan hidup sehari-hari yang mendukung kerja siwak.

Saya tetap berusaha untuk cukup minum air putih, menghindari makanan yang berbau tajam, banyak makan buah, sayur segar dan sehat, berhenti merokok dan sikat gigi dengan baik dan benar.

Semoga Bermanfaat!

Salam matan Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!

Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun