Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

"Basambang" di Pasar Wadai, Menikmati Konservasi Beragam Kuliner Khas Banjar

16 Maret 2024   22:50 Diperbarui: 16 Maret 2024   22:57 1475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Wadai 1445 H/2024 | @kaekaha

Pernah dengar kosakata Basambang atau Basasambang!?

Basambang atau basasambang merupakan kosakata bahasa Banjar yang mempunyai makna sepadan dengan kata istilah ngabuburit, kosakata bahasa Sunda yang sekarang telah menasional dan dimaknai sebagai aktifitas menunggu azan Maghrib terutama saat Ramadan.

Keberadaan kosakata Basambang atau basasambang dalam kosakata bahasa Banjar, menjadi petunjuk faktual bahwa dalam tradisi ramadanan masyarakat Banjar juga ada aktifitas senja untuk menunggu datangnya waktu Maghrib, terutama di bulan Ramadhan.

Nah, lantas apa saja dan dimana saja aktifitas Basambang atau ngabuburit Urang Banjar di sepanjang bulan Ramadhan!?

Aktifitas Basambang Air ala Urang Banjar di Sungai Martapura | @kaekaha
Aktifitas Basambang Air ala Urang Banjar di Sungai Martapura | @kaekaha

Sebagai kota berjuluk 1000 Sungai, sudah pasti Kota Banjarmasin tumbuh dan berkembang dari peradaban budaya sungai, karenanya menjadi wajar jika hampir semua landmark dan juga bangunan-bangunan penting di Kota Banjarmasin didirikan tidak jauh dari Sungai, bahkan sebagian besar memang menghadap sungai.

Sebut saja Masjid Raya Sabilal Muhatadin, Kantor Gubernur (lama), Kantor Walikota dan kantor publik lainnya, termasuk Markas Polda, Korem sampai sekolah dan beragam jenis pasar yang kesemuanya dibangun di bibir sungai, bahkan pasar terapung justeru eksis di atas sungai!

Itu artinya secara tradisional aktifitas Urang Banjar memang tidak bisa jauh dari sungai yang sudah menjadi urat nadi kehidupannya sejak berabad-abad silam.

Apalagi sejak pemerintah kota Banjarmasin membranding kota Banjarmasin sebagai kota Sungai terindah di dunia, banyak ruang publik terbuka hijau berupa taman dan tempat bermain anak-anak sampai orang dewasa dibangun di sepanjang tepian sungai Martapura, satu dari dua sungai besar yang membelah kota selain Sungai Barito.

Di taman-taman terbuka hijau yang lokasinya sangat dekat dengan masjid dan dikenal Urang Banjar sebagai kawasan siring inilah tempat Basambang alias ngabuburit paling ramai di kawasan kota Banjarmasin.

Siring Kantor Walikota  Banjarmasin | @kaekaha
Siring Kantor Walikota  Banjarmasin | @kaekaha

Sebut saja siring Tendean, Siring Sudirman, siring pasar lama, Siring sungai baru, Siring bekantan park dan lain-lainnya.

Selain menawarkan view hijaunya hutan kota dan juga taman vegetasi khas rawa dataran rendah, juga daerah aliran sungai alias DAS, di siring-siring ini juga sering diadakan even-even olahraga, seni dan budaya.

"Salah dua" diantaranya yang paling dinanti-nanti saat Ramadan adalah aktifitas jelajah susur sungai dan Pasar Wadai alias bazar kuliner khas Banjar terbesar di Kalimantan Selatan.

Pasar Wadai 1445 H/2024 | @kaekaha
Pasar Wadai 1445 H/2024 | @kaekaha

Memang untuk even pasar wadai, sejauh ini ada 3 tempat yang biasa dipakai untuk penyelenggaraanya, yaitu di Siring Sudirman di depan kantor gubernur lama, Siring Balaikota di depan kantor walikota dan di taman Kamboja yang ketiganya secara umum juga tidak jauh-jauh dari sungai.

Even pasar wadai ini menjadi salah satu event budaya dan pariwisata spesial sekaligus paling ditunggu oleh masyarakat karena di event inilah semua kuliner khas Banjar yang termasuk langka dan muncul sifatnya hanya temporer pada waktu-waktu tertentu atau waktu-waktu khusus biasa tampil dan keluar dari sarangnya.

Kue-kue Tradisional khas Banjar | @kaekaha
Kue-kue Tradisional khas Banjar | @kaekaha

Namanya memang "pasar wadai" alias pasar kue, tapi yang di jual tidak hanya kue-kue khas Banjar yang dikenal bercitarasa manis dan legit saja , tapi juga beragam olahan masakan "sedap betul" untuk makan berat khas Banjar. 

Tidak hanya itu, di area bazar yang memanfaatkan Siring dan juga ruas jalan raya RE Martadinata di depan Kantor Walikota Banjarmasin, sepanjang kurang lebih 500 meter ini juga terdapat stan kuliner dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan juga menu-menu dari timur Tengah, Asia timur dan Afrika. Keren kan!?

Stand Wisma Kambing, Arabian Food di Pasar Wadai | @kaekaha
Stand Wisma Kambing, Arabian Food di Pasar Wadai | @kaekaha

Karena fakta ini juga, kehadiran Pasar Wadai setiap ramadan dianggap ikut berjasa melestarikan eksistensi kuliner Banjar selayaknya selayaknya ruang konservasi bagi beragam produk budaya kuliner khas masyarakat Banjar yang masih otentik sampai saat ini.

Jika anda pernah mendengar 41 macam wadai khas Banjar yang biasa menjadi uborampe alias kelengkapan berbagai upacara tradisional khas tradisi masyarakat Banjar yang sebagian termasuk sudah langka dan jarang ditemukan seperti,

Apam Habang, Apam Putih, Bubur Habang, Bubur Putih, Bubur Baayak, Babungku, Babalungan Hayam, Bingka, Cingkaruk Habang,, Cingkaruk Putih, Cincin, Cucur Habang, Cucur Putih, Cucur Kuning, Dodol Habang, Dodol Putih, Gagatas Habang, Gagatas Putih, Hintalu Karuang, Kakicak Habang, Kakicak Putih, Kakicak Gumbili dan Kakulih Habang.

Kue Ipau, Pizza khas Banjar | @kaekaha
Kue Ipau, Pizza khas Banjar | @kaekaha

Selain itu ada juga  Kakulih Putih, Kalalapun, Lakatan Putih Bahinti, Lakatan Kuning Bahintalu, Lamang, Lupis, Pupudak Baras, Pupudak Sagu, Papari, Putu Mayang, Roti Baras Habang, Roti Baras Putih, Roti Sagu, Surabi, Tapai Baras, Tapai Gumbili, Ular-Ular dan Wajik, kalau Anda beruntung anda akan menemuinya di pasar wadai ramadan.

Daftar di atas belum termasuk kue-kue sedap lainnya seperti kue ipau, hula-hula, jaring tahi Lala, juga aneka bubur manis khas Banjar yang jumlahnya juga tidak kalah banyak dan pastinya juga enak.

Selain beraneka ragam wadai alias kue, dalam tradisi kuliner orang Banjar juga dikenal  beragam kuliner untuk makan berat yang tidak kalah banyak dan enaknya.


Sebut saja selada banjar, lontong tampusing, ketupat batumis, garih batanak, itik masak habang, soto Banjar, Gangan Katuyung, Gangan Haliling, gangan keladi, Gangan umbut, gangan asam Banjar, pundut nasi, pundut nasi isi telur itik, cancangan itik, haruan baubar dan banyak lagi yang lainnya.

Inilah magnet bagi masyarakat Banjar beramai-ramai datang untuk basambang alias ngabuburit di pasar wadai. Anda ingin merasakan sensasinya juga? Yuk main ke Banjarmasin...

Semoga Bermanfaat! 

Salam matan Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!

Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | @kaekaha
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | @kaekaha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun