Karena fakta ini juga, kehadiran Pasar Wadai setiap ramadan dianggap ikut berjasa melestarikan eksistensi kuliner Banjar selayaknya selayaknya ruang konservasi bagi beragam produk budaya kuliner khas masyarakat Banjar yang masih otentik sampai saat ini.
Jika anda pernah mendengar 41 macam wadai khas Banjar yang biasa menjadi uborampe alias kelengkapan berbagai upacara tradisional khas tradisi masyarakat Banjar yang sebagian termasuk sudah langka dan jarang ditemukan seperti,
Apam Habang, Apam Putih, Bubur Habang, Bubur Putih, Bubur Baayak, Babungku, Babalungan Hayam, Bingka, Cingkaruk Habang,, Cingkaruk Putih, Cincin, Cucur Habang, Cucur Putih, Cucur Kuning, Dodol Habang, Dodol Putih, Gagatas Habang, Gagatas Putih, Hintalu Karuang, Kakicak Habang, Kakicak Putih, Kakicak Gumbili dan Kakulih Habang.
Selain itu ada juga  Kakulih Putih, Kalalapun, Lakatan Putih Bahinti, Lakatan Kuning Bahintalu, Lamang, Lupis, Pupudak Baras, Pupudak Sagu, Papari, Putu Mayang, Roti Baras Habang, Roti Baras Putih, Roti Sagu, Surabi, Tapai Baras, Tapai Gumbili, Ular-Ular dan Wajik, kalau Anda beruntung anda akan menemuinya di pasar wadai ramadan.
Daftar di atas belum termasuk kue-kue sedap lainnya seperti kue ipau, hula-hula, jaring tahi Lala, juga aneka bubur manis khas Banjar yang jumlahnya juga tidak kalah banyak dan pastinya juga enak.
Selain beraneka ragam wadai alias kue, dalam tradisi kuliner orang Banjar juga dikenal  beragam kuliner untuk makan berat yang tidak kalah banyak dan enaknya.
Sebut saja selada banjar, lontong tampusing, ketupat batumis, garih batanak, itik masak habang, soto Banjar, Gangan Katuyung, Gangan Haliling, gangan keladi, Gangan umbut, gangan asam Banjar, pundut nasi, pundut nasi isi telur itik, cancangan itik, haruan baubar dan banyak lagi yang lainnya.
Inilah magnet bagi masyarakat Banjar beramai-ramai datang untuk basambang alias ngabuburit di pasar wadai. Anda ingin merasakan sensasinya juga? Yuk main ke Banjarmasin...
Semoga Bermanfaat!Â