Pernah dengar kosakata Basambang atau Basasambang!?
Basambang atau basasambang merupakan kosakata bahasa Banjar yang mempunyai makna sepadan dengan kata istilah ngabuburit, kosakata bahasa Sunda yang sekarang telah menasional dan dimaknai sebagai aktifitas menunggu azan Maghrib terutama saat Ramadan.
Keberadaan kosakata Basambang atau basasambang dalam kosakata bahasa Banjar, menjadi petunjuk faktual bahwa dalam tradisi ramadanan masyarakat Banjar juga ada aktifitas senja untuk menunggu datangnya waktu Maghrib, terutama di bulan Ramadhan.
Nah, lantas apa saja dan dimana saja aktifitas Basambang atau ngabuburit Urang Banjar di sepanjang bulan Ramadhan!?
Sebagai kota berjuluk 1000 Sungai, sudah pasti Kota Banjarmasin tumbuh dan berkembang dari peradaban budaya sungai, karenanya menjadi wajar jika hampir semua landmark dan juga bangunan-bangunan penting di Kota Banjarmasin didirikan tidak jauh dari Sungai, bahkan sebagian besar memang menghadap sungai.
Sebut saja Masjid Raya Sabilal Muhatadin, Kantor Gubernur (lama), Kantor Walikota dan kantor publik lainnya, termasuk Markas Polda, Korem sampai sekolah dan beragam jenis pasar yang kesemuanya dibangun di bibir sungai, bahkan pasar terapung justeru eksis di atas sungai!
Itu artinya secara tradisional aktifitas Urang Banjar memang tidak bisa jauh dari sungai yang sudah menjadi urat nadi kehidupannya sejak berabad-abad silam.
Apalagi sejak pemerintah kota Banjarmasin membranding kota Banjarmasin sebagai kota Sungai terindah di dunia, banyak ruang publik terbuka hijau berupa taman dan tempat bermain anak-anak sampai orang dewasa dibangun di sepanjang tepian sungai Martapura, satu dari dua sungai besar yang membelah kota selain Sungai Barito.
Di taman-taman terbuka hijau yang lokasinya sangat dekat dengan masjid dan dikenal Urang Banjar sebagai kawasan siring inilah tempat Basambang alias ngabuburit paling ramai di kawasan kota Banjarmasin.