Â
Bagi Urang Banjar, tentu sangat familiar dengan istilah manyamak atau garing menyamak alias sakit menyamak yaitu "penyakit tradisional" yang rasa sakitnya luar biasa selayaknya rasa nyeri yang menusuk di bagian dalam dada yang biasanya juga tembus sampai ke area punggung dan bisa menyerang siapa saja- kapan saja.
Rasa nyeri menusuk-nusuk yang diakibatkan sakit manyamak ini serasa mencengkeram seluruh otot di badan bagian atas, terutama di bagian dada dan area punggung, terlebih ketika kita berusaha untuk bergerak.
Dalam situasi ini, badan benar-benar serasa tidak memungkinkan untuk digerakkan, bahkan sekadar menggerakkan tangan. Kecuali memang sanggup menahan rasa sakitnya yang teramat sangat atau bisa juga pergerakannya dibuat sangat pelan dan lamban selayaknya video slow motion, karena cengkeraman rasa nyerinya akan semakin menyebar dengan rasa sakit yang semakin menusuk tajam jika otot-otot di area pergerakan terjadi kontraksi.Â
Seperti itulah yang saya rasakan, ketika terserang sakit manyamak pertama dan Alhamdulillah, sekaligus yang terakhir kalinya, sekitar 15 tahun silam yang menurut keyakinan tradisional di lingkungan Urang Banjar disebabkan oleh angin.
Seingat saya, serangan manyamak ini sebenarnya tidak benar-benar datang secara tiba-tiba, tapi bertahap. Awalnya, saya sebenarnya sudah merasakan ada sedikit rasa nyeri di bagian punggung yang rasanya mirip dengan kecethit, sejak beberapa hari sebelumnya. Tahu kecethit kan?
Tapi karena kesibukan, kemunculan rasa nyeri ini tidak saya hiraukan atau setidaknya saya kasih krim pereda nyeri saja, nah ternyata rasa nyerinya terus bertahan dan bahkan berlanjut semakin kuat dan akhirnya memuncak.
Nah memuncaknya rasa nyeri ini yang bisa datang tiba-tiba. Biasanya ini ditandai dengan serangan cengkeraman rasa nyeri yang menusuk-nusuk di badan bagian atas tadi.
Kebetulan saya mengalami serangan puncak menyamak ini saat sedang ngantor. Karena badan tidak bisa digerakkan, akhirnya saya hanya bisa berteriak dan meminta tolong kepada asisten saya untuk menghubungi keluarga di rumah.Â
Ternyata, ketika saya teriak itu juga menyebabkan beberapa konstruksi di punggung belakang, sehingga menimbulkan rasa sakit yang tak kalah luar biasa.