Duh, gimana ya kira-kira rasanya bertarung di pilkada melawan tetangga sendiri? Cuma beda gang lho rumahnya!
Eh, tunggu saja ya berita pertempuran kedua tetangga saya ini di pilkada Kota Banjarmasin bulan Nopember nanti di Kompasiana!
Sebenarnya, tingginya ekskalasi politik di komplek saya setiap menjelang pemilu dan pilkada  seperti saat ini bukan hal yang baru, karena setiap episode pemilu dan pilkada sejak di era milenium baru, selalu saja ada beberapa warga komplek kami yang nyalon dan secara kuantitas memang terus bertambah.
Bahkan pada pilkada 2015 dan 2020 kemarin yang akhirnya mengantarkan tetangga kami, Paman Birin alias Haji Sahbirin Noor menjadi Gubernur Kalimantan Selatan, ada kisah unik dari TPS di komplek kami yang sepertinya tak kan terlupakan! Â
Bagaimana tidak, meskipun secara final Paman Birin menang, tapi uniknya di komplek kami perolehan suara sidin (beliau;bhs Banjar) justeru jeblok, kalah lumayan telak dari rival-rivalnya, Haji Muhidin (yang sekarang justeru jadi wagub Paman Birin) di Pilkada 2015 dan dari Haji Deny Indrayana (mantan wamenkumham era SBY) di Pilkada 2020.
Baca Juga Yuk! Tetangga Baru, Plat Merah - DA 1
Akankah di pilkada Kalimantan Selatan di Nopember 2024 nanti ada juga tetangga saya yang ikut mengadu kekuatan untuk bertempur memperebutkan posisi Kalsel 1 atau DA 1? Tunggu aja ya beritanya di bulan Nopember nanti, Ok!
Oya, kisah bertetangga dengan seorang gubernur Kalimantan Selatan ini pernah saya tuliskan di artikel "Tetangga Baru, Plat Merah- DA 1" silakan klik disini untuk membacanya.
Dinamika kompetisi yang pastinya juga otomatis hadir dalam kontestasi pemilu dan pilkada di komplek kami, mau tidak mau, diakui atau tidak, tetap menciptakan suasana pekewuh alias canggung di antara warga komplek dan pastinya diantara tetangga yang nyalon.