Semakin hari perangko koleksi saya semakin banyak, karena dalam perkembangannya bukan hanya bapak saja yang menjadi kontributor pengumpulan, tapi semua orang yang saya kenal dan pernah saya tanyai tentang kemungkinan adanya perangko-perangko yang masih nempel di surat-surat yang dikirim ke rumah.
Sejak koleksi semakin bertumbuh dan saya juga semakin menggilai koleksi benda mungill ini, setiap ketemu siapa saja saya pastikan untuk menanyakan kemungkinan dia pernah menerima surat dan masih ada perangko di sampul surat!?
Awalnya, perangko-perangko yang semakin banyak tersebut, saya tempel ulang di sebuah buku tulis dan sama sekali tidak tahu kalau sebenarnya, ada album khusus untuk menyimpan kepingan-kepingan perangko yang saya kumpulkan.
Baca Juga Yuk! Taste Atlas Rilis 100 Makanan Terburuk di Dunia, Ada Juga Lho dari Indonesia!
Benar saja, akhirnya saya mendapatkan juga album perangko untuk pertama kalinya sebagai hadiah dari bapak dan ibu karena prestasi belajar saya yang saat itu memang sedang hot-hotnya.
 Untuk membelinya, saya diajak bapak ke Kota Madiun, tepatnya di Toko Buku Amin, Madiun yang lokasinya hanya sepelemparan batu saja dari alun-alun Madiun dan juga dari persimpangan unik dan legendaris yang dikenal masyarakat sebagai simpang  Proliman.Â
Setelah beberapa dekade, mengumpulkan sekaligus mengkoleksi kepingan perangko, banyak sudah yang saya dapatkan dari perangko. Mulai dari pertemanan, persahabatan, ilmu pengetahuan, kebanggaan, kebahagiaan, bahkan juga cuan!
Jadi, ini kisahku mengkoleksi perangko definitif bergambar Presiden Soeharto, tunggu tulisan tentang koleksi perangko yang lainnya ya!
Semoga Bermanfaat!
Salam matan Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!