Kejora, si jago matematika itu terpaksa meneruskan tradisi trah keluarganya menjadi balian (rohaniwan penganut Kaharingan), sedangkan Arian yang bercita-cita menjadi seniman kuriding, harus berhadapan dengan "cita-cita" orang tuanya.Â
Selain itu, ada juga Bunga, anak pengidap celebral palsy atau sering kita sebut sebagai anak berkebutuhan khusus putri pengusaha tambang dilarang mengejar cita-cita menjadi seorang penari.
Beruntung mereka mempunyai Bu Guru Sheila (Agla Artalidia) yang sabar dan telaten menjadi "sahabat" yang mau membantu dan bisa membimbing ketiganya mewujudkan mimpi-mimpi mereka.
Baca Juga :Â Pesan Cinta dari "Kiamat Kecil" Kedarnath
Selain kisah dramatisnya yang sarat pesan moral dan full inspiratif, film "bercitarasa local pride" khas Kalimantan Selatan ini juga menampilkan wajah menawan tradisi dan budaya Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!
Melalui kekuatan visual film yang luar biasa keren, terutama saat menampilkan ikon kota, berikut tradisi budaya berbasis sungai yang begitu cantik dan banyak bertebaran di berbagai sudut kota.
Tidak hanya itu! Efek penggunaan CGI dalam film ini, tidak hanya memberi "kejutan" pada penontonnya tapi memang menjadikan film ini lebih enak dinikmati.
Inilah alasan saya, anda dan siapa saja, perlu meluangkan waktu sejenak untuk nonton film yang juga dibintangi oleh nama-nama tenar jagad hiburan negeri ini seperti Mathias Muchus (Awat), Ariyo Wahab (Abah Arian), Ibrahim 'Baim' Imran (Damang Isman), Ajil Ditto (Arian Dewasa)
Ada juga artis asal Kalimantan Selatan Olla Ramlan (Uma Arian), Bopak Castello (Daim) dan spesial performance dari Ian Kasela vokalis band Radja, serta Walikota Banjarmasin beserta ibu, Ibnu Sina dan dr. Wasilah. Ada yang nenalk
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!