Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Membiasakan Diri Bermental Kaya

12 Januari 2024   16:41 Diperbarui: 12 Januari 2024   18:50 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

Kalimat matematika dari QS. 2 ayat 261 diatas bisa diringkas menjadi  (1 x 7) x 100 = 700

Begitulah gambaran "cara kerja" matematika sedekah. Hitung-hitungan pelipat gandaan ganjaran, pahala, reward atau keuntungan dari Allah SWT kepada siapa saja yang dikehendaki, yaitu orang-orang yang bersedekah. Sungguh, Allah SWT Maha luas karunianya lagi maha mengetahui segala sesuatu!

Nash dalam Al-Qur'an ini didukung oleh  hadis Rasulullah sahih dari HR. Muslim no. 2558, dari Abu Hurairah yang menyebutkan sedekah tidaklah mengurangi harta.

Tapi sayang, meskipun telah sebegitu gamblangnya Al Qur'an dan Hadits memberikan petunjuk dan penjelasan kepada kita, masih saja banyak di antara kita yang mengaku beriman pada Al Quran dan Sunnah, tapi tidak juga terdorong dan tersadarkan untuk bermental kaya, memperbanyak infaq, sedekah ataupun berzakat.

Masih banyak diantara kita umat Islam yang lebih mudah mengeluarkan 100.000 untuk ngopi-ngopi cantik di cafe, tapi tega banget! Sampai membongkar isi dompet habis-habisan sekedar untuk mencari uang pecahan paling kecil, ketika mau infaq pas shalat Jumat. Subhanallah!

Baca Juga Yuk! Jenazahnya Sudah Dimandikan? 

Mungkin kisah Abu Dzar Al-Ghifari, salah satu sahabat Rasulullah yang bermental sangat kaya berikut ini bisa menginspirasi kita semua untuk tergerak, membiasakan diri bermental kaya, khususnya dengan shalat berjamaah 5 waktu di masjid dan memperbanyak sedekah. Insha Allah!

Suatu ketika Abu Dzar Al-Ghifari kedatangan seorang tamu dan beliau meminta kepada asistennya untuk menyembelih seekor domba terbaik miliknya untuk disajikan kepada sang tamu.

Ternyata, sang asisten merasa sayang menyembelih domba terbaik kesayangan Abu Dzar Al-Ghifari dan lebih memilih menyembelih domba lainnya untuk dimasak buat sang tamu.

Ketika mengetahui hal ini, ternyata Abu Dzar Al-Ghifari justeru marah besar kepada sang asisten. Kenapa tidak mengikuti perintahnya untuk menyembelih domba terbaik miliknya guna dipersembahkan kepada sang tamu?

Padahal Abu Dzar Al-Ghifari sangat menginginkan harta terbaiknya-lah yang akan menemaninya di alam kubur kelak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun