Baca Juga : Â Main ke Official Store Merchandise-nya Barito Putera
Mungkin bagi anak-anak jaman sekarang, dua manfaat dari "jangkrik", nakut-nakuti tikus dan sebagai "mainan" akan bikin mereka melongo keheranan! Gimana caranya!?
Kami anak-anak kecil seusia SD di kaki Gunung Lawu pada dekade 80-an, meyakini kalau tikus sangat takut dengan lantangnya bunyi "ngerik" alias bunyi derik dari jangkrik jantan yang sebenarnya sedang birahi dan sedang mencari pasangan di malam hari yang biasanya sunyi senyap dari tempat yang cenderung gelap.
Keyakinan kami bahwa tikus takut dengan suara ngerik-nya jangkrik ini memang lebih pada tradisi turun menurun di lingkungan kampung kami, jadi ya kami tidak benar-benar tahu sejauh mana hubungan ilmiah diantara keduanya. Pastinya, seingat saya tikus memang mulai jarang terlihat, setelah bunyi-bunyian ngerik-nya jangkrik mulai ada di dalam rumah kami.
Nah karena alasan ngerik atau derik jangkrik yang menurut kami sangat bermanfaat itulah, saat itu kami lebih memilih untuk memelihara jangkrik jantan saja, tidak dengan betinanya.Â
Saat itu, masing-masing anak bisa mempunyai sampai puluhan ekor jangkrik yang dipelihara dalam kandang bambu yang dibuat layaknya box dengan desain suka-suka kami, terpenting luas masing-masing kamar cukup untuk masing-masing jangkrik hidup secara layak. Satu jangkrik akan menempati masing-masing satu kamar.Â
Khusus untuk membuat kandang jangkrik, ini juga memerlukan effort khusus sih sebenernya. Selain wajib menyiapkan desain kandangnya, kita juga musti mempersiapkan bahan bambu dan juga perangkat untuk membuatnya. Ini keren banget lho buat mengasah imajinasi dan kreatifitas anak-anak!
Seingat saya, waktu itu juga belum ada peternak jangkrik skala besar yang bisa memasok untuk berbagai keperluan masyarakat, seperti untuk pakan burung, ikan dan lain sebaginya, seperti sekarang yang tinggal cari ke pasar saja kalau perlu jangkrik.
Bagi kami saat itu, kencang dan lamanya bunyi ngerik si jangkrik merupakan ukuran  kejantanannya dan itu modal besar untuk menakut-nakuti tikus, maka harga jangkrik model begini yang biasa kami sebut kelas A (Grade A) juga akan melambung di bursa jangkrik di lingkungan anak-anak kecil di kampung kami.Â
Sering juga dulu, kami mengeksplorasi cara untuk memperkeras suara ngerik-nya si Jangkrik, mulai dari dengan di kasih makan cabe-cabean yang hasilnya luar biasa! Jangkrik kami mati semua! Sampai dengan trik ditiup bagian belakang badannya, tapi ternyata sampai sekarang kami tidak tahu juga bagaimana cara mengencangkan bunyi ngerik-nya si jangkrik!