Entah kenapa, seharian ini istriku terlihat males-malesan saja di rumah. Bilangnya sih lagi nggak enak badan!
Sepertinya sih bawaan bayi dalam kandungannya yang baru saja beberapa minggu, membuatnya serba nggak nyaman, sampai masak, aktifitas yang katanya sejak kanak-kanak menjadi satu-satunya hobi yang selalu ditulisnya di kolom isian hobi, sekarangpun enggan menyentuhnya.
Kalau sudah begini, biasanya urusan "makan-memakan" kularikan ke warung sotonya Cak Budi yang sudah buka sejak jam sarapan pagi di samping kanan pagar pabrik karung plastik tempatku bekerja.
Sedangkan untuk malam harinya, biasa... ke sego bebek-nya Yu' Maryam yang kelak malah dikenal orang sebagai Yu' Marem yang mulai mbuka gerobaknya menjelang Maghrib di pinggir jalan tepat di depan pabrikku di tepian jalan Cemengkalang, pinggiran Kota Sidoarjo.
Baca Juga : Â Berburu "Bebek Kaki Lima", Menikmati Romantisme Kuliner Jalanan Legendaris NusantaraÂ
Keduanya memang sudah lama menjadi langganan kami, karena itu setiap beli Soto di Cak Budi atau Sego Bebek di Yu'Marem seringkali kami dapat privilese yang tidak didapat oleh pembeli-pembeli lainnya.
Termasuk saat ini, saat aku beli Sego Bebek-nya Yu' Marem sesaat setelah maghriban di langgar komplek. Tumben, Yu' Marem sendirian nggak ditemani Cak San, suaminya atau Amad anak sulungnya. Mana penerangan gerobaknya kok ya agak redup dari biasanya!
Ah Seperti biasanya, aku langsung memilih sendiri 2 potong bebek bagian dada yang besar-besar dan langsung kuserahkan pada Yu'Marem untuk digoreng.Â
Nah setelah itu, aku biasanya nggak pernah memperhatikan lagi apa saja yang dilakukan Yu' Marem sampai dia selesai dan menyerahkan sebungkusan Sego Bebek pesananku.
Biasanya, sesampainya di rumah barulah ketahuan, Yu' Marem selalu menambahkan beberapa potong "onderdil" bebek sebagai bonus buat kami. Biasanya sih, potongan ati-ampela, usus setengah kering kesukaan istriku dan tentunya serundeng plus minyak bebeknya ekstra, dalam bungkusan!
Tapi malam ini kok beda ya! Sesampainya di rumah, bukan ampela dan kawan-kawannya yang menjadi bonus buatku sebagai pelanggan tetap, tapi 2 potong bagian paha bebek yang juga besar-besar!
Waduh, apa ya dapat untung Yu'Marem, kalau bonusnya saja lebih mahal dari pada harga pembelian!? Aaaaah entahlah!
Memang sih, tadi saat menyerahkan bungkusan kepadaku, Yu' Marem bilang, "ini ada yang buat si-kecil, biar nggak ngileran "! Katanya. Tapi nggak biasanya, suara beliau seperti berat layaknya orang sedang sakit, jadi suaranya seperti agak tertahan dan kurang jelas. Ah sudahlah, mungkin Yu'Marem batuknya sedang mbayahi.
Setelah berterima kasih, aku langsung pulang ke rumah yang berjarak hanya sekitar 5 menit perjalanan saja dari halaman luar pabrik tempat Yu' Marem jualan.
Akhirnya, malam itu kami benar-benar pesta sego bebek sampai puas! Bagaimana tidak, hitungannya kami menikmati seekor bebek utuh lho! 2 potong bagian dada yang ku pilih sendiri dan 2 potong paha bawah bonus dari Yu' Marem.
Alhamdulillah, terima kasih Yu'Marem. Semoga rejeki sampeyan tambah berkah dan manfaat dunia-akhirat, juga tambah buaaaaanyak! Amin.
Keesokan paginya, waktu pergi kerja dan melintas tepat di depan pabrik, di seberang tempat biasa Yu'Marem berjualan kalau malam, aku melihat seonggokan bekas gerobak yang hancur berkeping-keping dan aku tau itu gerobak Sego Bebek Yu' Marem! Apa gerangan yang terjadi!? Kok ada garis polisi segala mengelilingi onggokan gerobak itu!?
Begitu duduk di meja kerjaku, seperti biasanya aku langsung membuka buku jurnal satpam yang sejak pergantian shift jam 7 pagi tadi sudah diantarkan Kepala Satpam ke mejaku untuk ku periksa.Â
Buku jurnal ini isinya catatan semua kejadian baik internal dalam pabrik maupun eksternal di seputaran pabrik selama 24 jam kerja pengamanan oleh masing-masing regu satpam di setiap shift-nya.
Sesaat, jantungku seperti berhenti berdetak ketika dalam jurnal itu terdapat catatan mengerikan!Â
Jam 17.15 Gerobak sego bebek Yu' Marem  terseruduk truk pengangkut sapi yang remnya blong saat berusaha menghindari pesepeda, Yu'Marem dan anaknya yang sedang menyusun perlengkapan jualan meninggal dunia di tempat!
Lantas siapa yang menjuali aku Sego Bebek tadi malam?
Semoga Bermanfaat!Â
Salam matan Kota 1000 Sungai,Â
Banjarmasin nan Bungas!
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H