Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Child in Time dalam Romansa "Lorong Waktu" Museum Penerangan

19 Desember 2023   21:00 Diperbarui: 20 Desember 2023   03:15 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

Karenanya, disini saya juga menemukan "wajah" stasiun televisi di era saya kecil yang begitu detail menggambarkan situasi era 80 dan 90-an. Tidak hanya menampilkan kronik perjalanan perubahan logo-logo stasiun TV yang pastinya sangat bersejarah saja, tapi juga program-program acara berikut pembawa acaranya. Duh Ini mah nostalgila namanya!

Tidak hanya itu, di antara sekian banyak koleksi museum yang semuanya menjadi penanda jaman keemasannya masing-masing, ada satu lagi koleksi museum yang benar-benar melemparkan saya pada kenangan masa kecil saya, pada dunia kanak-kanak saya yang tentunya sarat dengan rasa penasaran dan ingin tahu yang tak berkesudahan dan bersyukurnya, akhirnya tertuntaskan saat itu juga.

Sebagian dari Keluarga Besar Film Boneka Si Unyil di Museum Penerangan, TMII | @kaekaha
Sebagian dari Keluarga Besar Film Boneka Si Unyil di Museum Penerangan, TMII | @kaekaha

Apa gerangan itu!? Diorama setting film Boneka Si Unyil, hiburan terjadwal saya dan kami anak-anak 80-an satu-satunya.

Dulu di era 70 sampai awal 90-an serial Film Boneka Si Unyil yang hanya tayang sekali seminggu, tepat  di hari Minggu, menjadi program acara yang paling ditunggu anak-anak se-nusantara. Bahkan dulu, saya merasa belum merasa libur Minggu kalau tidak menonton film garapan PPFN alias pusat produksi film negara ini.

Makanya sangat wajar jika kemudian serial Film Boneka Si Unyil yang tidak hanya sekedar menghibur, tapi memang sarat pesan dan pendidikan moral ini begitu terpatri dalam memori dan kenangan anak-anak kecil di jamannya. Hingga bisa bernostalgia dengannya dan tentangnya pasti sesuatu banget!

Tugu penyangga lambang penerangan (Api nan Tak Kunjung Padam), dikelilingi lima patung juru penerang serta air mancur | @kaekaha
Tugu penyangga lambang penerangan (Api nan Tak Kunjung Padam), dikelilingi lima patung juru penerang serta air mancur | @kaekaha


Menjelajahi bangunan 3 lantai museum penerangan yang melambangkan kehidupan masa lalu, masa kini dan masa mendatang dengan total luas 3.980 m yang dibangun diatas tanah seluas 10.850 m ini, banyak sekali menyimpan benda-benda koleksi yang berhubungan dengan sejarah penerangan dan komunikasi yang uniknya banyak diantaranya relate dengan kehidupan kita. 

Jadi serasa deja vu dan nggak begitu asing dengan benda-benda koleksi tersebut. Ini  yang membuat semakin jatuh cinta dengan Indonesia, berikut pernak-pernik sejarah dan budayanya yang begitu kaya!

Di luar gedung,  museum penerangan menyimpan mobil-mobil siaran luar TVRI, termasuk  mobil siaran luar TVRI pertama untuk meliput Asian Games IV di Jakarta tahun 1962 yang tercatat sebagai awal berdirinya TVRI. Ada juga mobil siaran luar RRI, mobil panggung penerangan, mobil unit Sinerama PFN dan mesin cetak tiga zaman.

Mesin Ketik Berhuruf Jawa
Mesin Ketik Berhuruf Jawa "HaNaCaRaKa" di Museum Penerangan | @kaekaha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun