Sedapnya Beda dan Selalu Ngangeni!
Olahan gule merupakan versi masyarakat Jawa untuk kuliner gulai yang identik dengan Pulau Sumatera, khususnya di lingkungan masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat. Bedanya, kalau  menyebut gule di Jawa biasanya hanya identik dengan gule kambing saja, maka gulai dari sumatera mempunyai varian lebih banyak seperti gulai ikan, gulai cumi,  gulai otak, gulai daun singkong, gulai nangka dan lain-lainnya.
Sebagai kuliner kesukaan para tetua di keluarga kami, sudah sewajarnya jika gule kambing juga menjadi favorit saya dan juga keluarga besar kami. Fakta ini menjawab sebuah hipotesa dalam sebuah iklan produk bumbu masak di TV yang menyebut bahwa "selera kita dari lidah ibu". Bener juga ya! Saya baru tersadar, sepertinya dari ajakan Mbah Kakung ini juga, awal mula saya begitu suka dengan kuliner berkuah kaldu .
Baca Juga : Â Sepiring Lodeh Terong Buatan Ibu dan Pelajaran Tanpa "Katanya" yang Sarat Makna
Sudah sejak lama, sate-gule kambing menjadi sajian acara dan hajatan dalam keluarga besar kami. Bedanya gule kambing rumahan ala kami dengan gule kambing yang dijual di luaran, seperti sate-gule Kongklengan ada pada citarasanya. Kami yang dalam keseharian terlanjur terbiasa dengan kuliner dengan citarasa dasar asin-pedas, maka biasanya olahan sate-gule di keluarga kami juga cenderung asin-gurih yang tentunya jauh lebih nendang. Mau tahu resep rahasia keluarga kami sekaligus cara membuatnya!?
Yuk langsung praktek saja, mudah kok!Â
Bahan :
1 kg daging kambing, biasanya kami campur jeroan
Bumbu asar :
500 ml santan
15 siung bawang merah
10 siung bawang putih
5 butir kemiri
1 ruas kunyit
2 ruas lengkuas
2 sdt ketumbar
1 sdt merica
1 sdt jintan
Secukupnya garam dan gula
Secukupnya air untuk merebus daging
Baca Juga : Â Mencicipi Legitnya Tapai Gambut yang Melegenda