Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Legenda Hantu Lampu dan Kisah "Pak Juril", Hulu Keselamatan Perjalanan Kereta Api

21 Agustus 2023   21:21 Diperbarui: 21 Agustus 2023   21:28 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Commuter Line Community Kompasiana | CLICKompasiana

Legenda Hantu Lampu

Dulu, waktu saya masih kanak-kanak di awal-awal dekade 80-an, ada semacam legenda yang begitu masyhur dalam budaya tutur yang berkembang di lingkungan masyarakat kampung kami, khususnya di lingkungan yang tidak jauh dari jalur rel kereta api lintas Pulau Jawa, Jakarta-Banyuwangi yang memang melintas tepat di tengah-tengah kampung kami.

Legenda tentang sosok yang disebut-sebut sebagai hantu yang selalu membawa lampu ini, konon sering muncul menjelang tengah malam sampai  menjelang pagi di sepanjang jalur rel  di waktu-waktu yang seingat saya memang sangat jarang ada kereta api yang lewat.

Didukung oleh suasana kampung yang saat itu masih gelap gulita, karena memang belum ada listrik, menjadikan legenda ini  seperti menemukan panggung.

Saat itu, legenda ini menjadi senjata mujarab para orang tua untuk menenangkan anak-anak yang rewel, anak-anak yang tidak mau segera masuk rumah untuk belajar selepas shalat Isya di langgar atau mushalla dan juga bagi anak-anak yang nekat masih main-main di lingkungan stasiun kecil peninggalan pemerintahan penjajahan Belanda yang biasa kami sebut sebagai Stasiun Barat, meskipun hari sudah gelap gulita.

Bangunan Tua di Stasiun Barat | @kaekaha
Bangunan Tua di Stasiun Barat | @kaekaha

Rahasia yang Terbongkar

Uniknya, seiring dengan masuknya jaringan listrik di desa kami pada pertengahan dekade 80-an yang menjadikan kampung kami terang-benderang dan bertumbuhnya usia serta logika anak-anak seusia saya saat itu, mungkin karena pergaulan yang semakin luas seiring dengan jenjang sekolah yang juga semakin tinggi, "legenda hantu lampu" yang bisa jadi telah ada sejak jalur kereta api di kampung saya di bangun sekitar 1930-an itu, secara perlahan "hilang dari peredaran". Terlebih lagi setelah misteri dan kontroversinya pelan-pelan  juga terbongkar oleh kami, anak-anak terakhir yang pernah dihantui oleh Si Hantu Lampu.

Ternyata oh ternyata yang disebut-sebut  sebagai hantu lampu itu sebenarnya petugas PJKA (nama PT KAI saat itu) yang tugasnya memang menyusuri jalur rel pada tengah malam dengan berbekal lampu untuk memastikan jalur aktif rel yang di pantau benar-benar layak dilintasi rangkaian kereta api yang di kampung kami, beliau dikenal sebagai "Pak Juril" alias Juru Ril atau Juru Rel versi dialek kampung kami.

Mungkin karena waktu pekerjaannya yang tengah malam, apalagi di kampung yang belum berlistrik, sehingga sosok orangnya samasekali tidak terlihat kecuali sinar lampu yang dibawanya, maka seolah-olah lampu itu berjalan sendiri menyusuri sepanjang jalur rel, menjadikan orang yang melhatnya mengira itu sosok hantu. 

Atau jangan-jangan, memang ada konspirasi dari para orang tua di kampung kami yang sengaja mengarang cerita sosok hantu lampu untuk menakut-nakuti kami agar kami tidak sembarangan bermain diluar rumah di malam hari!? He...he...he...tapi entahlah!?

Pak Juril alias PPJ Sedang Bertugas Siang Hari | kai.id
Pak Juril alias PPJ Sedang Bertugas Siang Hari | kai.id

Kenalan Sama Pak Juril yuk! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun