Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Relevansi Pentingnya Tes Buta Warna Sejak Dini dalam Proses Pembelajaran Berdiferensiasi ala Kurikulum Merdeka

31 Mei 2023   22:36 Diperbarui: 31 Mei 2023   22:40 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cara Kreatif Memperkenalkan Tes Buta Warna Sejak Dini | @kaekaha

Semarak Merdeka Belajar

Layaknya prinsip kaizen yang menginspirasi dunia, konsep pendidikan holistik merdeka belajar yang diluncurkan Kemendikbudristek secara bertahap sejak 2020, hadir layaknya obat dan vitamin bagi dunia pendidikan nasional yang sedang kurang fit, salah satunya akibat hantaman pandemi covid 19 yang berhasil  memporak-porandakan berbagai tatanan kehidupan masyarakat dunia, termasuk diantaranya dunia kependidikan. 

Gebrakan Kemendikbudristek yang terus berusaha menghadirkan formula "obat dan vitamin" terbaik untuk menyempurnakan grand design  manajemen pendidikan nasional Indonesia secara bertahap di bawah payung besar konsep Merdeka Belajar ini, secara kontinyu dan bertahap juga terus menghadirkan optimisme dan juga harapan bagi pendidikan yang bermutu dan berkualitas di seluruh pelosok Indonesia yang ditandai dengan semakin banyaknya sekolah di berbagai pelosok nusantara yang menerapkan kurikulum Merdeka.


Salah satu yang unik dan fenomenal dari kurikulum merdeka adalah lahirnya paket-paket merdeka belajar dengan konsep "episode" layaknya serial fragmentasi dalam senematografi dan tentunya tahapan-tahapan rilisnya yang  didesain layaknya "proses terapi holistik" yang sampai saat ini, setidaknya telah mencapai episode ke-24. Secara konseptual, semuanya jelas bukan sebuah kebetulan! 

Tapi memang  dimaksudkan agar  paket-paket episode merdeka belajar yang berfungsi layaknya modul rujukan bagi semua stakeholder kependidikan, termasuk kita para orang tua dan juga anak-anak kita, para pelajar dari level PAUD sampai mahasiswa ini lebih mudah dipahami dan diaplikasikan  sesuai karakter masing-masing.

Salah satu episode merdeka belajar yang menyita perhatian adalah episode kurikulum merdeka yang secara prinsip menghadirkan proses pembelajaran inklusif yang jauh lebih relevan, jauh lebih merdeka dan jauh lebih menyenangkan, dimana siswa diberi kebebasan dan keleluasaan untuk belajar materi-materi esensial sesuai dengan karakter, minat, kebutuhan dan potensinya masing-masing. Tapi maaf, jangan salah sangka dulu ya! Tentunya merdeka belajar tidak hanya tentang memberikan kebebasan kepada siswa semata, tapi juga tentang tanggung jawab, kemandirian dan juga kesempatan untuk berperan aktif dalam berbagai proses pembelajaran yang dilakukan. 

Anak-anak Belajar Menjadi Koki Pizza | @kaekaha
Anak-anak Belajar Menjadi Koki Pizza | @kaekaha

Konsekuensi dari model pembelajaran "baru" yang lebih spesifik berpusat kepada siswa ala kurikulum merdeka dengan spesifikasi seperti diatas adalah model "pembelajaran berdiferensiasi" yang berorientasi pada kebutuhan belajar siswa secara individu, salah satu solusi spesifik yang diyakini penting untuk menajamkan potensi masing-masing siswa.

Aplikasinya! Di level pendidikan SMA, sekarang tidak ada lagi  penjurusan seperti era 80-an sampai 90-an yang sejak kelas 2 dijuruskan menjadi A1, A2 dan A3 atau era setelahnya yang dirubah menjadi jurusan IPA dan IPS saat naik ke kelas 3. Sebagai gantinya  siswa SMA sekarang bisa bebas memilih "mata pelajaran pilihan" sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan, walaupun tetap wajib mengikuti semua mata pelajaran umum. 

Cara Kreatif Memperkenalkan Tes Buta Warna Sejak Dini | @kaekaha
Cara Kreatif Memperkenalkan Tes Buta Warna Sejak Dini | @kaekaha

Pembelajaran Berdiferensiasi dan Tragedi  Buta Warna

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun