Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ini Serunya 18 Jam "Mampir" di Bali

26 Mei 2023   21:49 Diperbarui: 27 Mei 2023   11:04 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pameran Karya Tulis Pemenang | @kaekaha

Gerbang Wisma Werdhapura | @kaekaha
Gerbang Wisma Werdhapura | @kaekaha

Bali, Kami Datang!

Setelah mengudara kira-kira selama satu jam setengah, akhirnya pesawat Garuda yang saya tumpangi mendarat mulus di Bandara I Gusti Ngurah Rai saat matahari baru saja kembali ke peraduannya, 

Ini pertama kali saya ke Bali dengan pesawat terbang, saat masih kuliah di Kota Tembakau, salah satu kota di ujung timur Jawa Timur era 90-an, saya pernah Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Denpasar dan setelahnya pernah juga "motoran mbambung" alias berkelana keliling Bali beberapa hari sama teman-teman dengan modal seadanya.

Sudah saya duga, banyak sekali notif call dan juga pesan via WA maupun SMS yang masuk ke handphone saya yang baru saja aktif sesaat setelah shalat Maghrib di praying room alias mushalla yang tidak jauh dari pintu keluar penumpang. Semua menanyakan hal yang sama, "sudah sampai mana mas?"

Oya! Diluar ekspektasi, saya sangat terkesan dengan tempat shalat yang saya pakai untuk maghriban, tidak hanya lokasinya yang strategis dan relatif cukup luas, tapi sepertinya perawatan dan pemeliharaan yang maksimal menjadikan mushalla ini sangat representatif untuk shalat, bersih dan harumnya bikin shalat semakin kusyuk.

Wisma Werdhapura | @kaekaha
Wisma Werdhapura | @kaekaha

Uniknya, di pintu keluar bandara yang suasananya saat itu agak remang-remang, saya sama sekali tidak melihat adanya taksi bandara, layaknya di bandara-bandara lainnya. Hanya ada beberapa "taksi tanpa nama" yang kompak menawarkan jasanya kepada saya. Jujur, awalnya saya sangat insecure mendapati situasi ini. Beruntungnya, disaat genting itu panitia menghubungi saya lagi dan meyakinkan saya agar segera meluncur ke Wisma Werdhapura di jalan Danau Tamblingan, Sanur tempat acara dengan  "taksi tanpa nama" tersebut dan diminta jangan lupa meminta kwitansi untuk di reimburst nantinya, karena beberapa saat lagi acara dimulai dan acara saya termasuk dalam segmen acara awal.

Setelah tawar menawar harga deal, kita langsung tancap gas. Agar lebih cepat,  kita harus naik tol yang diatas laut, ini mah keren banget! Karena kalau jalan reguler biasa macet dan saya pasti tidak akan bisa menghadiri acara sesuai jadwal. Uniknya, ditengah-tengah jalan reminder shalat Isya' dari handphone saya, berupa kumandang Azan berbunyi dengan lantangnya, tiba-tiba Bli supir menawarkan untuk mengantar saya ke masjid dulu untuk shalat Isya' di masjid.  Luar biasa Bli supir ini! Sayang saya lupa namanya Bli supir ini.

Pameran Karya Tulis Pemenang | @kaekaha
Pameran Karya Tulis Pemenang | @kaekaha

Ketika sampai di area Wisma Werdhapura, saya sudah ditunggu panitia di pintu gerbang yang jaraknya hampir sekilo dari pangung utama dan dari titik ini juga, taksi dan kendaraan apapun memang tidak boleh masuk lagi.  Setelah diajak ke ruangan, "Maaf bapak, karena acara untuk bapak sebentar lagi, sebaiknya bapak tak usah mandi ya pak dan langsung pakai baju batiknya saja!"  Waduh...he...he...he...

Bener juga, setelah diantar ke area panggung utama yang sudah dipenuhi tamu undangan sampai level menteri, belum sempat saya duduk di kursi tempat para pemenang dari beberapa lomba yang diadakan pada even ini berkumpul, saya sudah dipanggil naik ke panggung untuk menerima hadiah lomba, menyusul Kang Ali Muakhir yang telah dipanggil naik kepanggung lebih dulu. Alhamdulillah!


Sekali Lagi Gunakan GPS!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun