Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

"Banua Hujung Tanah", Sensasi Piknik di Titik Paling Selatan Pulau Kalimantan

27 April 2023   23:14 Diperbarui: 27 April 2023   23:20 2179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berita "Banua Hujung Tanah"

Di dalam hikayat Banjar, sebuah kronik kuno yang konon telah ditulis sebelum era keemasan kerajaan Hindu di Kalimantan Selatan, mengabadikan sebuah frasa, "Banua Hujung Tanah" yang diyakini sebagai  "nama lain" dari Pulau Kalimantan. 

Nama Banua Hujung Tanah atau ada sebagian yang menyebut "Hujung Tanah" saja untuk pulau Kalimantan ini, konon merujuk pada "angle" dari Tanjung Silat atau Tanjung Selatan, sebuah titik daratan yang dalam peta sekarang diketahui sebagai titik paling selatan wilayah Kalimantan Selatan  dan tentunya Pulau Kalimantan. Jika di lihat dari titik  ini, daratan Pulau Kalimantan ternyata berbentuk layaknya semenanjung atau daratan yang menjorok ke laut.

Peta Kabupaten Tanah Laut | wikipedia.org
Peta Kabupaten Tanah Laut | wikipedia.org

Angle dari  semenanjung yang sekarang masuk dalam wilayah Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut,  Kalimantan Selatan ini, daratan Pulau Kalimantan memang terlihat layaknya  semenanjung yang membujur dari selatan ke arah utara dengan pegunungan Meratus yang berhias hutan hujan tropis sebagai pasak sekaligus area konservasi alami bagi ekosistem flora-fauna dan juga budaya yang ada didalamnya.

Sepertinya dari angle ini juga, Mpu Prapanca, penulis Kakawin Nagarakretagama pada tahun 1365, sebuah kitab yang mengungkap  sejarah tatapemerintahan dan peradilan Majapahit, menyebut Pulau Kalimantan sebagai "Tanjung nagara" yang berarti pulau yang berbentuk tanjung/semenanjung.

Secara faktual geografis, posisi Tanjung Selatan ini juga sangat strategis. Di bagian sebelah barat, terdapat muara Sungai Barito, salah satu sungai terbesar dan terpanjang di Kalimantan yang menjadi jalur utama mobilisasi manusia dan barang menuju pedalaman pulau. Sedangkan di bagian sebelah timur, terdapat Selat Pulau Laut yang memisahkan Pulau Laut (sekarang masuk wilayah Kabupaten Kotabaru) dengan daratan Kalimantan.

Pantai Tanjung Dewa yang Tenang dengan Pulau Datu Pamulutan Tampak di Kejauhan | @kaekaha
Pantai Tanjung Dewa yang Tenang dengan Pulau Datu Pamulutan Tampak di Kejauhan | @kaekaha

Panyipatan, Si-Tanjung Selatan 

Kawasan Tanjung Selatan, titik paling selatan dari Pulau Kalimantan yang secara administratif sekarang masuk wilayah Kecamatan Panyipatan, sekitar 40 km ke arah selatan dari pusat Kota Pelaihari, ibu kota Kab. Tanah Laut atau sekitar 110 km dari "Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!" ini mempunyai geomoerfologi yang cukup unik!

Kawasan Panyipatan ini merupakan titik ujung paling selatan dari rangkaian pegunungan Meratus. Tidak heran jika di sini juga terdapat banyak sekali gunung dan pegunungan (sebutan untuk bukit dan perbukitan dari warga setempat) dengan ketinggian bervariasi yang pastinya mempunyai view cantik luar biasa, karena lebatnya hutan hujan tropis yang menghijau di atasnya. 

Fakta ini memang semacam anomali dari sebagian besar fakta geografis wilayah Kalimantan Selatan yang didominasi oleh dataran rendah.

Landscape Perbukitan/Gunung Timah |@kaekaha
Landscape Perbukitan/Gunung Timah |@kaekaha

Tapi jangan salah! Selain gunung, kawasan Panyipatan ini juga mempunyai hamparan pantai landai yang begitu cantik dengan pasir kecoklatan bertekstur lembut.  Menariknya, dalam keadaan normal, ombak di sepanjang pantai kawasan ini, baik pantai Batakan, pantai Batakan Baru dan pantai Tanjung Dewa semuanya tenang bahkan deburnya nyaris tak terdengar! Jadi relatif sangat aman untuk wisata bersama keluarga.

Baca Juga :  Terpesona Desain Unik dan Nyentrik Masjid Bambu Kiram di Kalimantan Selatan

Tidak hanya itu! Seperti kawasan lain di Kalimantan Selatan, daratan Panyipatan juga mempunyai kawasan rawa dengan intensitas kedalaman berbeda-beda, hingga menjadi habitat dari berbagai ikan air tawar dengan nilai ekonomi tinggi, seperti haruan atau gabus (Channa striata ), papuyu atau betik/betok (Anabas testudineus ) dan lain-lainnya. 

Jalan Raya Beraspal Mulus dan Sepi  Di Tengah Kerimbunan Hutan Panyipatan | @kaekaha
Jalan Raya Beraspal Mulus dan Sepi  Di Tengah Kerimbunan Hutan Panyipatan | @kaekaha

Mengeksplor Banua Hujung Tanah

Untuk mengeksplor kawasan Tanjung Selatan ini, kita bisa menggunakan semua moda transportasi darat bermotor. Besarnya potensi ekonomi dari pariwisata yang telah dinikmati, menjadikan daerah yang dulunya dikenal sebagai lumbungnya transmigran ini begitu memperhatikan infrastruktur, terutama jalan darat yang sebagian besar beraspal hotmix nan mulus dari ujung-ke ujung. 

Baca juga  :  Meluruhkan Ego di Laguna Ubur-ubur Purba Pulau Kakaban

Dalam perjalanan dari Kota Banjarmasin menuju ke Kota Pelaihari yang berjarak sekitar 60 km yang masih masuk kawasan dataran rendah, kita akan banyak disuguhi ekosistem lahan rawa berupa padang ilalang rawa dan hutan pohon galam/gelam (Melaleuca cajuputi) yang juga menjadi habitat beragam biota air tawar.

Persawahan yang Baru Saja Panen | @kaekaha
Persawahan yang Baru Saja Panen | @kaekaha

Selepas dari Kota Pelaihari, menuju kawasan Tanjung Selatan, Panyipatan kita mulai memasuki dataran agak tinggi. Disini kita akan melewati jalur jalan raya beraspal mulus, dengan kontur unik naik-turun bukit dengan view hutan dan perkebunan rakyat yang hijau segar.

Meskipun kontur naik turunnya jalanan tidak terlalu ekstrem, tapi sepinya lalu lintas dan mulusnya jalanan jangan sampai membuat pengemudi lepas kontrol hingga menginjak pedal gas dalam-dalam, selain berbahaya apalagi memasuki kemarau basah seperti saat ini, pemandangan disepanjang jalan yang menawan sayang untuk dilewatkan.

Pantai Batakan,
Pantai Batakan, "Banua Hujung Tanah" Titik Paling Selatan Pulau Kalimantan  | @kaekaha

Di sepanjang jalan, selain beberapa kali bertemu dengan perkampungan yang sebagian besar  merupakan kampung transmigrasi dari Pulau Jawa, kita juga akan bertemu dengan kawasan hutan dan juga lahan pertanian, peternakan dan beberapa jenis perkebunan rakyat seperti karet, kelapa sawit dan lain-lainnya.

Karena pernah menjadi tujuan transmigrasi terbesar di Pulau Kalimantan, kawasan ini juga dikenal sebagai salah satu daerah dengan penduduk keturunan suku Jawa terbanyak di Kalimantan Selatan. Makanya, berada disini justeru serasa berada di kampung-kampung di Jawa Tengah atau Jawa Timur. 

Baca Juga :   Mengenal Entitas Budaya "Jawa Gambut" di Kalimantan Selatan 

Tidak hanya layout perkampung-nya yang lebih mirip kampung-kampung di Jawa, seni, tradisi dan budaya yang berkembang di sini juga lebih dekat dengan tradisi budaya Jawa, termasuk bahasa ibu yang dipakai. 

Main di Pantai Batakan| @kaekaha
Main di Pantai Batakan| @kaekaha

Memang, meskipun sebagian besar diantara mereka merupakan generasi ke-3 yang lahir dan besar di "Bumi Tuntung Pandang" julukan Kabupaten Tanah Laut dan belum pernah sekalipun menginjak tanah leluhur mereka di Pulau Jawa, mereka mengaku tetap berusaha mempertahankan budaya Jawa sebagai tatanan kehidupan mereka, walaupun mereka tetap menerima bentuk-bentuk akulturasi dengan budaya lokal sebagai bentuk aplikasi dari falsafah "dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung".  

Uniknya, untuk masyarakat keturunan Suku Jawa yang lahir dan besar di Kalimantan Selatan ini, komunitas mereka sendiri menyebutnya sebagai entitas Jawa Gambut.

Diujung perjalanan setelah menempuh perjalanan sekitar 3 jam, kita akan dimanjakan oleh landscape indah pantai-pantai bagian selatan Pulau Kalimantan yang langsung menghadap ke Laut Jawa, khususnya pantai legendaris yang menjadi destinasi wisata pantai paling populer bagi sebagian besar masyarakat Kalimanatn Selatan, yaitu Pantai Batakan, Pantai Batakan Baru dan pantai Tanjung Dewa.

Asyiknya Bermain Pasir Pantai | @kaekaha
Asyiknya Bermain Pasir Pantai | @kaekaha

Keunikan spesifik pantai-pantai yang lokasinya segaris ini, selain dikelilingi perbukitan yang masih bagian dari pegunungan Meratus dengan pepohonan pinus (Pinus merkusii ) nan hijau, pantai landainya yang berombak tenang, bahkan saking tenangnya nyaris tidak terdengar riaknya, juga ditumbuhi pohon cemara yang meneduhkan bagi pengunjung yang berlibur menikmati titik paling selatan Pulau Kalimantan.

Disini, kita bersama keluarga tidak hanya bisa bercengkerama sambil bermain air laut, tapi juga bisa menikmati berbagai fasilitas yang ada seperti banana boat, memancing, berkuda, berkeliling dengan naik kereta bendi atau sekedar duduk-duduk di gazebo menikmati beragam kuliner olahan hasil laut yang dijajakan para pedagang, sambil cek Google Map  guna mengabadikan lokasi terkini kita plus beragam keseruan sensasi piknik hari  ini  di titik paling selatan Pulau Kalimantan. Pasti asyik!

Semoga Bermanfaat!

Salam dari Kota 1000 Sungai,
Banjarmasin nan  Bungas!

Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun