Bubur yang memang mirip cendol dari bahan beras ini disajikan dengan kuah santan yang dicampur dengan gula merah, jad rasanya juga agak mirip-mirip dengan dawet cendol. Manis gurihnya enak banget, mau!
5. Bubur Lakatan Hirang
Bubur lakatan hirang atau bubur ketan hitam ini sepertinya kuliner adaptasi dari para perantau asal Pulau Jawa yang bermigrasi ke Pulau Kalimantan sejak jaman kerajaan Majapahit berjaya.
Kurang lebih sama  dengan bubur ketan hitam dari Pulau Jawa, bubur Lakatan ini dalam penyajiannya juga dengan menambahkan santan bercitarasa gurih kedalam adonan lakatan hirang yang telah dibumbui dengan sedikit gula. Sehingga perpaduan citarasa keduanya selalu ngangeni siapa saja yang pernah mencobanya.
Selain bisa di santap langsung, bubur Lakatan hirang ini juga biasa dicampurkan dengan jenis bubur lain, misal dengan bubur kacang hijau atau dengan bubur kokoleh.
6. Bubur Kokoleh
Bubur Kokoleh ini merupakan bubur hasil akulturasi antara bubur sumsum dari Pulau Jawa dengan kokoleh, kudapan berkuah kinca gula merah khas dari Banjar.
Bedanya, kalau bubur sumsum teksturya sangat lembut dan biasanya berwarna putih, hingga sangat kontras dengan kuah kinca gula merah yang berwarna kecoklatan, maka wadai kokoleh, teksturnya sedikit lebih kenyal dan berwarna kehijau-hijauan.
Naaah kira-kira, kamu suka bubur yang mana, manis?
Semoga Bermanfaat!
Salam matan Kota 1000 Sungai,
Banjarmasin nan Bungas!